2019 Tercatat Sudah 263 Kasus, Dewan Kritisi Lambannya Langkah Antisipasi DBD di Riau

Pekanbaru, Riau66 Dilihat

PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Kordias Pasaribu mengkritisi lambannya pencegahan dan langkah antisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) oleh Dinas Kesehatan.

Menurutnya, langkah antisipasi seharusnya dilakukan secepat mungkin. Pasalnya, penyakit DBD sangat cepat mewabah seiring dengan musim hujan dan peralihan seperti di Riau saat ini. 

banner 300x250

“Kalau perlu dipetakan musim hujan, musim panas dan masa peralihan, curah hujan tinggi saat ini tentu banyak nyamuk. Itulah perlunya langkah antisipasi,” kata politisi PDIP Riau ini di Pekanbaru, Kamis (7/2/2019). 

Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Riau yang membidangi kesehatan, Masnur mengatakan bahwa selain peranan pemerintah, perilaku masyarakat juga berperan penting terhadap pencegahan DBD. 

Menurut politisi Golkar ini, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam mencegah DBD setiap tahunnya.  

“Artinya, kalau selama ini telah dilakukan sosialisasi mengenai bahaya DBD maupun langkah antisipasinya, saya harap masyarakat bisa melakukannya. Saling bersinergi,” jelas legislator asal Kampar ini. 

Namun demikian, lanjut Masnur, pemerintah juga harus cepat tanggap. Jika memang sedang musim pancaroba, harus dilakukan fogging di sekitar lokasi banjir maupun permukiman padat penduduk.

“Setelah musim banjir tiba, lakukan penyemprotan misalnya. Atau sosialisasi bahaya nyamuk penyebab DBD tersebut,” terangnya. 

Sebelumnya, kasus DBD marak terjadi di Riau beberapa waktu belakangan ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga 1 Februari 2019, kasus DBD tercatat sebanyak 263 kasus, melonjak tajam dari Februari 2018 yang hanya 158 kasus. 

Seperti di Pelalawan misalnya, jumlah kasus DBD di kabupaten ini terus meningkat sejak 1 Januari hingga 6 Februari 2019 yang sudah tercatat 16 kasus.