Video Asusila 9 Pelajar Remas Payudara Siswi SMP Gegerkan Gunungkidul

Global, Headline140 Dilihat

GUNUNGKIDUL – Kasus tindakan di luar norma kembali mencoreng citra dunia pendidikan. Kali ini, 11 pelajar dengan seragam salah satu SMP di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbuat asusila dan direkam dengan handphone (HP).

Dalam video berdurasi waktu 38 detik ini, terlihat dua siswi dan sembilan siswa beradegan mesum. Sembilan siswa itu memegangi payudara dua siswi. Mirisnya, kedua siswi itu justru tertawa seolah menikmati perbuatan mesum tersebut.

banner 300x250

Tama, salah satu warga di Wonosari mengaku pertama kali melihat video tersebut dari ponsel milik temannya. Ia kaget dengan adegan nekat siswa ‘bau kencur’ yang masih duduk di bangku SMP tersebut.

“Awalnya saya ndak percaya, Namun ternyata benar, adegan siswa SMP di Gunungkidul,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (20/2/2018).

(Baca juga: Akui Video Mesumnya, Eks Mahasiswi UI Belum Ditetapkan sebagai Tersangka)

Dari penelusuran yang dilakukan diketahui, 11 siswa tersebut merupakan siswa salah satu SMP negeri di Kecamatan Playen. Pihak sekolah pun sudah mengakui adanya video asusila yang dilakukan para siswanya tersebut.

“Kita akui memang semua siswa kami, kelas IX, dan kami sudah lakukan pembinaan kepada mereka,” ucap Kepala Sekolah, Mur.

Kepada pihak sekolah, para siswa mengaku membuat video tersebut di ruang kelas saat masa pergantian jam pelajaran. Para siswa sendiri bisa leluasa melakukan tindakan tersebut lantaran saat itu kelas dalam keadaan kosong dan belum ada guru yang masuk ke kelas.

(Baca juga: Eks Mahasiswi UI Akui Rekam Video Mesum Bersama Mantannya)

Para siswa, kata dia, sebenarnya telah diarahkan ke ruang perpustakaan untuk melanjutkan pelajaran. “Namun justru para siswa dan siswi itu tetap berdiam di dalam kelas dan merekam aksi asusila,” ujarnya.

Ia juga mengakui, menyebarnya video asusila ini menjadi tamparan keras bagi jajarannya dan akan menjadi bahan evaluasi. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan razia telefon seluler di kalangan siswa dan melarang para siswa membawa ponsel ke sekolah.

“Bagi yang masih nekat, handphone akan kami sita dan baru dikembalikan saat lulus nanti. Ini menjadi antisipasi kami,” tegas dia.

(put)