BENGKALIS (Inforiau.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis bakal memperketat pengawasan industri makanan yang ada di Kabupaten Bengkalis. Menyusul ditemukannya dua jenis kerupuk kering (mentah) beredar di pasaran terindikasi mengandung bahan kimia berbahaya jenis borak atau salah satu bahan untuk pengelasan besi di Kota Bengkalis, Kamis (8/6/17).
“Nanti akan kita cek betul tempat pembuatannya itu, kemudian diberikan peringatan. Langkahnya seperti itu, kemudian ditinjau lagi, apabila tidak berubah dan masih menggunakan baru akan berikan tindakan tegas seperti tutup usaha,” ungkap Sekretaris Dinkes Kabupaten Bengkalis Erna Susilastuti, kepada sejumlah wartawan, Kamis (8/6/17) petang kemarin.
Menurut Erna, proses pengawasan sudah dilakukan selama ini. Hanya saja, produksi yang tidak mengindahkan ketentuan masih bermunculan dan tumbuh. “Pengawasan, pembinaan, dimana-mana cuman kadang-kadang terus-menerus seperti ini juga muncul. Tapi kita terus mengawasi, dan terus melakukan pembinaan, supaya berangsur-angsur lebih baik,” terangnya.
Erna juga mengimbau kepada para produsen, untuk mematuhi aturan ketentuan demi kualitas dan kesehatan masyarakat. Memperhatikan bahan, produk, pengolahan sampai pengemasannya, juga harus higines.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas, dalam memilih makanan, seperti pada kerupuk yang sudah ditemui mengandung borak. Kerupuk apabila mudah dipatahkan kemungkinan besar tidak terindikasi mengandung bahan berbahaya, insyallah aman. Tetapi kalau fisiknya ditekan lentur dan tidak mudah patah, berarti ada indikasi mengandung bahan berbahaya,” himbaunya.(rtc)