JAKARTA – Majelis hakim mempersilahkan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan dakwaan terhadap Setya Novanto yang telah menjadi pesakitan dalam kasus pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP.
Kuasa Hukum Setya Novanto, Maqdir Ismail menilai pembacaan dakwaan Setya Novanto terlalu dipaksakan guna menggugurkan praperadilan dari Ketua DPR non-aktif itu.
“Dakwaan sudah dibacakan seperti ini berarti gugur sudah. Saya kira pembacaan surat dakwaan ini untuk menggugurkan praperadilan,” kata Maqdir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).
(Baca juga: 5 Pertemuan Keterlibatan Setya Novanto di Kasus Korupsi E-KTP)
Maqdir menyesalkan sikap Jaksa KPK yang telah mempersiapkan kehadiran dokter dari RSCM dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut dia, hal itu berarti lembaga antirasuah memang ingin memprovokasi Setya Novanto untuk sakit saat berlangsungnya sidang perdana.
“Surat itu tadi adalah surat yang menunjukkan kepada IDI dan RSCM itu tanggal 11 (Desember) untuk menghadirkan dokter-dokter ke sini. Apa urusannya? Kan mereka sudah mempersiapkan paling tidak memprovokasi bahwa Pak Novanto ini akan sakit atau apa. Jadi memang tujuannya itu untuk menggugurkan,” jelasnya.
(Baca juga: Sederet Nama yang Diperkaya Setya Novanto dari Korupsi E-KTP)
Ia memastikan, bahwa hakim tunggal Kusno yang memimpin praperadilan yang diajukan Setya Novanto akan menggugurkan putusan praperadilan tersebut lantaran telah dibacakannya dakwaan terhadap kliennya.
“Ya harus digugurkan dan memang harus diputuskan memang, tapi pasti akan digugurkan oleh pengadilan,” tukasnya.
(wal)
Sumber: okezone.com