Seorang Ibu di Gaza Lahirkan Bayi Kembar 3 dan Namai Anak-Anaknya Yerusalem, Ibu Kota, Palestina

Global, Headline108 Dilihat

GAZA – Nama adalah doa. Tentunya kalimat ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Sudah sewajarnya jika para orangtua memberi nama anak mereka dengan arti yang baik dan mengandung harapan. Seorang perempuan di Palestina melahirkan bayi kembar 3 di tengah memanasnya konflik di Yerusalem. Uniknya, perempuan yang berasal dari Desa Khan Khan selatan, Gaza dan suaminya menamai anak-anaknya dengan Quds, Asima dan Filisteen.

Sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (23/12/2017), Quds merupakan sebutan lain dari kota Yerusalem. Sementara itu Asima memiliki arti sebagai Ibu kota dan Filisteen merupakan sebutan lain Palestina. Pemberian nama ini diketahui bertujuan untuk memprotes keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

banner 300x250

BACA JUGA: Demo Terkait Yerusalem Belum Usai, 2 Warga Palestina Tewas di Tangan Pasukan Israel 

Selain itu, ayah ketiga bayi yang bernama Nidal Al-Siqli menyatakan, pemberian nama ini juga dimaksudkan untuk menegaskan suara warga Palestina bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota mereka. Pria berusia 30 tahun itu memilih ketiga nama guna menekankan karakter pejuang Palestina, Muslim dan Arab kepada anak-anaknya.

“Yerusalem selamanya akan menjadi Ibu Kota abadi Palestina,” tegas Al-Siqli.

Quds dan Filisteen diketahui terlahir dengan jenis kelamin lak-laki. Sementara Asima merupakan satu-satunya bayi perempuan. Al-Siqli menambahkan, bahwa ia dan istrinya berharap akan memiliki satu bayi perempuan lagi yang nantinya akan diberi nama Abadiyya yang memiliki arti sebagai ‘abadi’ untuk melengkapi perjuangannya sebagai warga Palestina.

BACA JUGA: PBB Tolak Klaim AS Jadikan Yerusalem Ibu Kota Israel

“Saya berharap upaya Palestina dan negara-negara Arab akan berhasil mencabut keputusan AS dengan segera,” imbuhnya.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memutuskan menolak klaim AS atas Yerusalem. Sebanyak 192 negara berkumpul di markas PBB di New York, AS untuk menghadiri Sidang Darurat Majelis Umum PBB. Sebanyak 128 negara dengan tegas menolak klaim Negeri Paman Sam. Sementara sebanyak sembilan negara memilih untuk menentang resolusi PBB tersebut dan 35 negara memilih untuk abstain. Dilaporkan sebanyak 21 negara tidak memberikan suara.

(rav)