VATIKAN – Ada-ada saja ulah aktivis dari kelompok feminis Femen ini. Dengan bertelanjang dada, perempuan berambut hitam sepunggung itu berlari menuju diorama kelahiran Yesus dan merebut patung bayi Yesus dari palungan.
Saat beraksi, pelaku melompat lalu berlari melewati penjaga ke arah palungan di Alun-Alun Santo Petrus sambil berteriak, “Tuhan adalah perempuan!” Kalimat yang sama tertera di dadanya.
Kejadian unik ini terjadi hanya dua jam sebelum Paus Fransiskus menemui 50 ribu jemaah di Alun-Alun Santo Petrus, Vatikan, dan menyampaikan pesan Natal, Senin 25 Desember.
Mengutip Time, Selasa (26/12/2017) Gendarme, polisi Vatikan, berhasil menghentikan aksi perempuan tersebut sebelum ia berhasil menyambar patung bayi Yesus.
Sesuai keterangan di situs resmi Femen, aktivis itu bernama Alisa Vinogradova. Kelompok yang didirikan di Ukraina itu bertujuan melawan patriarki. Aktivis Femen sendiri terkenal selalu bertelanjang dada di tiap aksinya.
Femen mengklaim, aksi di Alun-Alun Santo Petrus dimaksudkan untuk memprotes kebijakan Vatikan yang merupakan “pelanggaran hak perempuan atas tubuh mereka sendiri”. Salah satu pelanggaran yang dimaksud Femen adalah larangan Paus tentang aborsi dan “penghukuman suci” atas kontrasepsi. Organisasi itu juga menjelaskan slogan yang ditulis di tubuh Vinogradova.
“Seorang anak bukan dari Tuhan, tetapi dari perempuan. Karena perempuan adalah Tuhan!” ujar Femen.
Pada 2014, aktivis Femen melakukan aksi serupa. Kala itu, Iana Zhdanova berhasil membawa kabur patung bayi Yesus dari tempatnya di palungan. Ia ditangkap namun kemudian dibebaskan. Zhdanova dilarang memasuki Vatikan dan kawasan sekitarnya seumur hidup.
Iana Zhdanova saat mencuri patung bayi Yesus di Vatikan pada 2014. (Foto: Time)
Tahun lalu, empat aktivis Femen bertelanjang dada dalam aksi protes menentang Partai Front Nasional di Paris, Prancis. Mereka meneriakkan slogan seperti “rasis” dan “fasis” kepada Partai Front Nasional di luar perjamuan makan yang diadakan untuk menghormati Jeanne d’Arc, Santa terkenal Prancis.
Sementara itu, September lalu, seorang aktivis Femen lainnya bertelanjang dada saat melakukan unjuk rasanya di depan gedung Parlemen Ukraina. Ia memanjat patung di depan gedung. Di dadanya tertera tulisan “School of Corruption”. Femen menjelaskan, aksi itu dilakukan untuk menunjukkan bagaimana korupnya sistem parlementer Ukraina.
(rfa)