JAKARTA – Kegemilangan Egy Maulana Vikri kala membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, membuatnya kini menjadi bidikan sejumlah klub mancanegara. Tak tanggung-tanggung, sedikitnya terdapat enam klub dari enam negara berbeda yang siap menampung jasa pemain asal Medan tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Imam Nahrawi, mengucapkan rasa bahagianya bisa menyaksikan bibit muda Indonesia menjadi rebutan dunia. Imam menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Egy tak berujung sia-sia.
Seperti diketahui, selama ini Egy dibiayai untuk bersekolah sepakbola di SSB Ragunan. Kini, pemuda 17 tahun itu tengah menginjakkan kaki di kelas tiga dan tengah bersiap untuk memasuki karier profesionalnya sebagai pesepakbola.
“Egy sudah hampir lima tahun di SSB ragunan dan sekarang sudah menginjak kelas tiga, dan akan segera lulus pada Maret nanti (2018). Karena Egy sejak awal di sekolahnya dibiayai oleh pemerintah, oleh Kemenpora, maka dari itu dalam hal ini pemerintah juga ingin mengetahui apa yang dicita-citakan Egy,” ucap Imam, seperti disampaikannya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Tampil Apik, Indra Sjafri Tak Ingin Bergantung kepadanya
“Rupanya Egy bercita-cita ingin menaklukkan Eropa, menaklukkan dunia, dan membawa misi bahwa anak Indonesia bisa bermain, bisa bertanding, dan bisa berdiri sejajar dengan anak lain dari belahan bumi mana pun. Pemerintah, Kemenpora tentunya akan mendukung dan memberi ruang untuk memilih klub mana, negara mana yang bakal jadi tempat berlabuh Egy,” lanjut Imam.
Sejauh ini telah diketahui terdapat enam negara Eropa yang menaruh perhatiannya terhadap Egy. Keenam negara tersebut adalah Spanyol, Polandia, Italia, Portugal, Prancis, dan Jerman.
Kendati begitu, Imam menjelaskan bahwa bila waktunya Timnas Indonesia membutuhkan bantuan Egy untuk bertanding, maka sang bintang muda harus siap sedia mengorbankan waktunya untuk Tanah Air. Pasalnya, masyarakat Indonesia tentu mengharapkan tuah Egy yang telah diasah di Eropa dapat memberi dampak positif bagi sepakbola Indonesia.
“Bermain di mana pun, di klub mana pun dan negara mana pun hal yang sah dan wajar sekali. Tetapi ketika timnas membutuhkan termasuk dalam rangka sukses Asian Games maka tidak boleh tidak harus pulang ke Tanah Air untuk memperkuat timnas. Ketika timnasnya membutuhkan maka wajib hukumnya untuk pulang ke tanah air. Itu juga yang harus dilakukan oleh Egy nanti,” tandas Imam.
(Ram)