JAKARTA – Perdana di Dahsyat RCTI, Senin (8/1/2018), Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menjelaskan alat-alat pengawalan presiden di berbagai keadaan. Tak hanya itu, dua buah skenario pun ditampilkan di depan para host yaitu Denny Cagur, Dede Sunandar, dan Nabilah Ayu.
– Baca Juga: Sosok Viral Upik Usial Meriahkan Dahsyat dengan Tak Tun Tuang! Ini Arti Lagunya
Di panggung yang digelar di Lapangan Tembak Setia Waspada Paspampres yang ada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Paspampres ke-72 itu, sesi showcase dimulai dengan demonstrasi safety riding oleh tim Batalyon Pengawalan dan Protokol Kenegaraan (Yonwalprotneg).
Menggunakan motor besar, lima buah sepeda motor berselingan melewati rintangan yang sudah dipersiapkan. Ini, menurut Letkol Herman, adalah salah satu bagian dari formasi mengawal presiden di jalan biasa.
“Satu rangkaian itu ada sweeper dari kepolisian, kemudian ada Yonwalprotneg menggunakan 5 motor Goldwing, dan di sebelah Presiden, kendaraan Matan, motor hitam untuk penyelamatan. Di belakang ada satu dari Pampri, tergantung pengamanan,” jelas Letkol Hendra.
Selain itu, Letkol Kopral Andri -petugas pemeliharaan lemari senjata (armory) yang berdiri di samping Letkol Herman- menjelaskan dua buah kendaraan antipeluru.
Selain mobil sedan antipeluru yang kerap digunakan presiden, rupanya ada sebuah kendaraan besar bertipe Panzer/rantis P2 Commando yang digunakan untuk keadaan genting.
Tak ayal, presenter Dahsyat, Denny penasaran dan bertanya tentang isi dan spesifikasi Panzer/rantis P2 Commando, yang ternyata benar bisa menahan serbuan peluru setebal kaliber 7,6. Seluruh alat itu diperiksa secara ketat dan berkala demi menjamin layak operasi dalam situasi genting.
“Kendaraan ini difungsikan apabila dalam keadaan kontingensi (darurat) mendadak. Ini kendaraan untuk VVIP. Bisa Presiden, Ibu Negara, atau tamu Presiden. Di jalan lurus, kendaraan ini bisa berjalan dengan kecepatan 120 kilometer per jam, dan apabila rodanya kena peluru bisa bertahan sampai 50 kilometer,” ujar Letkol Kopral Andri.
“Alat itu selalu ada general check-up. Setelah itu, kami test drive untuk memastikan tidak ada kendala, lalu dilaporkan pada Danpaspampres bahwa benar-benar bisa beroperasi. Kami selalu periksa setiap saat. Mau itu siang atau malam, kami siap,” lanjutya.
Terakhir, pasukan Paspampres mendemonstrasikan skenario pengamanan VVIP (orang penting). Dari atas menara di samping panggung, pasukan sudah mempersiapkan VVIP yang diduga adalah Raffi Ahmad, dan harus menuruni menara tersebut dengan tali.
Namun ketika sampai bawah, sosok VVIP itu adalah host Anwar, yang ketakutan sampai memeluk erat personel Paspampres yang menyelamatkannya. Sambil merengek, Anwar curhat soal keadaannya di atas dan saat turun menara tersebut.
– Baca Juga: Model Korea Ini Guncang Dahsyat dengan Berondong Tua
“Bapaknya bilang kalau takut jangan lihat bawah, lihat atas. Atau lihat bapaknya aja. Hehe,” tutup Anwar.
(edh)