Hujan Bisa Memurnikan Air di Bumi Dijelaskan Alquran dan Sains

Headline, Teknologi33 Dilihat

JAKARTA Hujan ialah fenomena alam yang merupakan bagian dari proses memurnikan air. Hal ini persis seperti proses destilasi air di laboratorium.

Buku ‘Tafsir Ilmi dengan tema Air dalam perspektif Alquran dan Sains’ menjelaskan, ketika menguap, molekul air terbang meninggalkan bahan-bahan terlarutnya. Walaupun di antara bahan terlarut tersebut terdapat gas (misalnya Co2, Nox, atau metan) atau zat yang juga dapat berubah fasa menjadi gas (misalnya khlor), penguapan akan memisahkan air dari pengotornya.

banner 300x250

Oleh karena itu, air hujan pada dasarnya adalah air yang murni. Hal ini seperti diterangkan dalam salah satu ayat Alquran.

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,” bunyi Surah Al-Furqan Ayat 48.

Allah telah menciptakan air hujan dalam keadaan yang bersih untuk berbagai keperluan makhluk dan menyuburkan tanah yang tandus. Akan tetapi, ulah sebagian manusia yang mengakibatkan air yang tadinya murni dan bersih menjadi terkontaminasi.

Ada kalanya perbuatan itu tidak disadari dampak negatifnya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Terkadang, sangat disadari, meski kesadaran itu dikalahkan oleh ketamakan.

Baca juga: Masya Allah, Alquran dan Sains Jelaskan Fenomena Air Hujan

Manusia tidak lagi peduli akan keberlangsungan hidup makhluk di alam yang menjadi milik bersama, termasuk milik generasi-generasi yang akan datang. Peringatan ini telah difirmankan oleh Allah untuk manusia.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar),” bunyi Surah Ar-Rum Ayat 41.

Baca juga: Alquran dan Sains Jelaskan Siklus Air dan Hujan di Bumi

Proses Terjadinya Hujan

Air yang terdapat di Bumi mengalami penguapan (evaporasi). Hal ini terjadi akibat matahari yang memanaskan air di Bumi. Kemudian, uap air itu berkumpul di udara dan mengalami pemadatan (kondensasi).

Buku ‘Amazing!!! Cerita-Cerita Sains Terbaik dari Alquran’ menjelaskan bahwa hasil dari kondensasi ini disebut awan. Embusan angin akan menggerakkan awan. Akibatnya, awan saling tindih dan terus naik ke atas menuju suhu yang lebih dingin.

Tumpukan awan di langit yang semakin banyak dan ditambah dengan embusan angin yang semakin kencang, membuat awan menjadi berat. Kemudian, awan tak mampu menopang air atau es yang terkandung di dalamnya.

Sehingga, turunlah butiran-butiran air atau es ke permukaan Bumi (proses presipitasi). Makin lama makin deras butiran air atau es itu. Hal tersebutlah yang disebut hujan. Jika suhunya sangat rendah, maka yang turun adalah salju, sehingga disebut hujan salju.

(ahl)