Hujan Disertai Angin Kencang Porak-porandakan Rumah Ibadah dan Sejumlah Pemukiman Warga

Global, Headline105 Dilihat

KUPANG – Hujan disertai angin kencang yang melanda Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur terjadi sejak Minggu 28 Januari 2018 hingga Selasa 30 Januari 2018. Akibatnya, rumah ibadah dan sejumlah pemukiman warga di daerah itu porak-poranda.

“Sampai sekarang hujan dan angin masih terus terjadi. Kami kesulitan mendata kerusakan lainnya,” kata Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Lamalera, RD Leo Lewokrore, PR kepada Okezone.

banner 300x250

(Baca Juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Rumah & Sekolah Rusak Parah)

Menurut dia, dari data laporan sementara selain atap gereja miliknya bertugas, ada juga sejumlah rumah warga yang juga ikut menjadi korban aksi alam yang masih terjadi itu. Ada sejumlah rumah di Desa Lamalera juga ikut rusak parah.

“Atap rumah terbang dibawa angin dan hujan yang masih terus terjadi ini,” katanya.

Rohaniwan dan Pemuka Agama Katolik itu memprediksi masih ada sejumlah rumah umat yang juga ikut mendapat dampak dari badai yang melanda kampung ‘penangkap Ikan Paus’ itu. “Kami kesulitan mendata saat ini karena badai masih terus terjadi. Apalagi signal selular pun tudak terlalu bagus,” sambungnya.

Alumni Seminari San Dominggo Hokeng di Larantuka Flores Timur itu mengemukakan hujan diserta badai yang terjadi sejak Minggu hingga Selasa hari ini adalah yang pertama sejak 3 tahun terakhir.

“Musibah kali ini memang sangat luar biasa dan mengerikan,” katanya. Dia berharap tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. “Saya berharap tidak ada korban jiwa,” urainya.

Dia berharap, badai itu segera berlalu sehingga pihaknya bisa melakukan sejumlah langkah bantuan dan tanggap darurat jika dibutuhkan umat yang terdampak. “Ya kalau masih kondisi hujan dan angin begini kami tak bisa berbuat apa-apa. Juka sudah berhenti tentu akan ada komunikasi dengan pihak pemerintah untuk mengatasi warga dan umat yang terdampak bencana,” kata RD Leo.

(Baca Juga: 35 Rumah Warga Banyumas Rusak Akibat Diterjang Puting Beliung)

Provinsi NTT saat ini sedang dilanda cuaca ekstrem berupa huja dan angin kencang. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, kondisi cuaca yang buruk saat ini akibat pola tekanan rendah di perairan selatan NTT atau utara Australia.

Kondisi tersebut, menurut dia, telah memicu potensi hujan secara sporadis atau hujan yang tidak merata dan tiba-tiba dan disertai angin kencang di seluruh wilayah NTT.

Pola tekanan rendah tersebut diprakirakan akan semakin rendah yang menyebabkan cuaca semakin buruk, angin semakin kencang dan gelombang juga makin tinggi. “Tren cuaca buruk ini diperkirakan berlangsung hingga 31 Januari 2018 atau Rabu besok,” kata Ota Welly Jenni Thalo.

(fid)