Lagi, Buku Bacaan Berbau Pornografi Beredar di Sekolah

BANDA ACEH – Buku bacaan diduga berkonten pornografi ditemukan beredar di sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Salah satunya seperti buku yang berjudul ‘Perempuan Bernama Arjuna 3’.

Dan telah dibagikan kepada pelajar di salah satu sekolah seperti di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sungai Raya, Aceh Timur.

banner 300x250

Atas penemuan itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Sungai Raya, Syarifah membenarkan bahwa ada penemuan buku yang berbau konten pornografi. Buku itu sudah terdistribusikan di perpustakaan sekolah mereka sejak tiga bulan yang lalu. Namun, tak ada yang mengetahui, termasuk dirinya yang mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya konten yang tak elok dibaca siswa tersebut.

“Sebelumnya petugas perpustakaan juga telah mengambil buku dari siswa agar tidak dibaca lagi. Langkah selanjutnya ini akan kita laporkan kepada Dinas Pendidikan,” kata Syarifah, saat dihubungi, Senin (5/2/2018).

Dalam buku, konten bacaan yang berbau porno itu ditemukan pada beberapa halaman. Diantaranya di halaman 294 hingga 303. Selain isi bacaan, novel itu memperlihatkan sketsa pria dengan lawan jenisnya sedang bercumbu. Sebab itu, Syarifah berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali, dan pengawas peredaran buku pun harus dilakukan dengan ketat.

“Yang sekilas menampakkan peran Arjuna sedang berhubungan layaknya suami istri,” jelas Syarifah, soal isi buku tersebut.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPR Kabupaten Aceh Timur, Irwanda sangat menyesalkan atas beredarnya buku berbau pornografi tersebut. Dirinya meminta Dinas Pendidikan Aceh Timur segera menarik edar buku tersebut dari sekolah dan melakukan evaluasi terhadap sekolah.

”Penemuan buku sejenis novel memilik unsur pornografi, benar. Telah kita tindaklanjuti ke sekolah untuk segera ditarik dari peredaran yang telah dibagi kepada siswa,” kata Irwanda.

Penemuan buku itu bermula ketika menerima laporan dari satu orang tua murid, bahwa ada buku bacaan yang beredar namun di dalamnya ada gambar porno. Setelah mendapatkan laporan itu, anggota dewan setempat melakukan penelusuran dan mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

Buku itu yang dikarang Remy Sylado, merupakan buku bantuan dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh pada medio September 2017 lalu. Namun, informasi penemuan buku berbau porno ini mulai tercium Januari lalu.

“Jika dilihat dari rentan waktu, buku itu telah beredar selama tiga bulan. Ini sangat kita sayangkan dan tak tertutup kemungkinan sekolah-sekolah lain di Aceh juga beredar buku serupa,” ujar Irwanda.

Selain itu, DPR setempat akan mengusut tuntas persoalan ini. Dalam hal ini, Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Aceh harus segera menarik seluruh buku yang telah diedar dan segera memanggil pihak ketiga yang memegang pengadaan tersebut.

Sebab, konten vulgar yang terdapat dalam buku tersebut bisa merusak karakter generasi muda. Hal ini terjadi dikarenakan lemahnya pengawasan dari pemerintah selama ini.

Lalu, pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh enggan merespon konfirmasi wartawan. Beberapa kali dihubungi dan disambangi ke kantornya yang berwewenang bicara tidak menampakkan batang hidung.

(wal)