CPNS 2018 Dibuka, Kementerian PUPR Butuh Tenaga Ahli Konstruksi ?

JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) bersama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan kembali membuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2018. Rencananya pembukaan lowongan CPNS ini meliputi formasi pegawai di Kementerian, Lembaga dan pemerintah daerah.

Namun dalam pembukaan lowongan CPNS 2018, pemerintah tidak lagi mencari pegawai admistratif, melainkan kebutuhan untuk tenaga ahli dan yang sudah kompetensi. Sehingga pihaknya akan melakukan seleksi ketat dalam penerimaan CPNS 2018.

Tim Ahli Struktur dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Priyo Susilo mengatakan, pihaknya sangat amat kekurangan tenaga ahli konstruksi. Pasalnya, sejak moratorium CPNS yang dilakukan beberapa waktu lalu, jumlah tenaga ahli konstruksi yang pensiun lebih banyak, sedangkan ASN yang diproyeksikan untuk menggantikan belum memenuhi standar.

“Kementerian PUPR ini jujur saja kekurangan tenaga ahli menyusul moratorium PNS,” ujarnya dalam Talkshow “POLEMIK” Radio MNC Trijaya Network dengan tema Proyek Infrastruktur: Antara Percepatan & Pertaruhan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).

Pada tahun lalu saja Kementerian PUPR membuka 1.000 formasi CPNS yang terdiri dari berbagai posisi. Dari total 1.000 kuota, 26 merupakan formasi untuk S2. Lalu ada 875 untuk lulusan S1/D4 (637 orang khusus lulusan Teknik Sipil) dan D3 99 orang (96 orang khusus lulusan Teknik Sipil).

Sebagai informasi, sebelumnya MenpanRb Asman Abnur mengatak, jumlah pegawai yang pensiun pada periode 2017-2018 kurang lebih sebanyak 220 ribu. Artinya dalam pembukaan CPNS 2018 tidak akan melebehi jumlah pegawai yang pensiun.

Saat ini dirinya sudah menerima pengajuan pegawai dari Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah. Sehingga saat ini dirinya tinggal memutuskan apakah kebutuhan pegawai yang diajukan oleh instansi.

Akan tetapi dirinya harus memperhitungkan terlebih dahulu sebelum keputusan jumlah formasi yang dibutuhkan untuk CPNS 2018. Dengan cara mengecek langsung ke lapangan kebutuhan dari pegawai lembaga tersebut.

Khusus pemerintah daerah, dirinya juga akan mempertimbangkan menenai belanja pegawai dari daerah tersebut. Jika belanja pegawai dari daerah tersebut diatas 50% maka dirinya akan menunda pemberian tenaga ASN baru pada tahun ini.

Sementara Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan-RB Herman Suryatman mengatakan, untuk pembukaan CPNS 2018, pihaknya akan memprioritaskan untuk mengisi jabatan guru dan juga pegawai medis. Karena menurutnya, kedua posisi tersebut sangat penting dan membutuhkan tenaga yang banyak.

Selain kedua posisi tersebut lanjut Herman, ada beberapa posisi dan jabatan yang masih akan menjadi prioritas dalam pembukaan CPNS 2018. Khususnya posisi dan jabatan yang strategis untuk menunjang dan mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo.

Sementara Kepala Badan Kepagaiwaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan sudah ada beberapa daerah yang mengajukan kebutuhan pegawai baru untuk pembukaan CPNS 2018. Dimana kebanyakan daerah mengajukan kebutuhan pegawai sebagai guru.

Meskipun begitu lanjut Bima, pihaknya akan melakukan kroscek kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal itu untuk memastikan jumlah kebutuhan pasti dari PNS guru pada masing-masing daerah.

“Tapi kita ingin mengecek ke Kemendikbud betul enggak kekurangan guru. Jangan jangan dia asal tulis aja butuhnya sekian gitu. Kita harus kroscek jangan jangan kebanyakan guru tapi gurunya tidak mengajar,” jelasnya. (gir)

(rhs)