PENJARA Alcatraz di Teluk San Francisco ditutup dan memindahkan tahanan terakhirnya pada 21 Maret 1963. Pada puncaknya penggunaannya pada 1950, penjara yang dikenal dengan julukan “The Rock” atau “Pulau Setan Amerika” menjadi tempat dikurungannya lebih dari 200 narapidana, sebuah penjara berkeamanan maksimum.
BACA JUGA: 10 Fakta Penjara Alcatraz yang Anda Tidak Ketahui
Meski telah ditutup, Alcatraz tetap menjadi sebuah ikon penjara Amerika Serikat karena kondisinya yang keras dan rekornya tidak ada tahana yang dapat melarikan diri.
History melansir, pulau berbatu seluas 4,8 hektar yang terletak sekira 2,4 kilometer dari San Francisco itu memiliki sistem keamanan tercanggih pada masanya. Beberapa detektor logam pertama digunakan di Alcatraz. Aturan ketat diberlakukan terhadap narapidana malang yang harus menghabiskan waktunya di balik jeruji Alcatraz.
Alcatraz pertama kali dieksplorasi oleh Juan Manuel de Ayala pada 1775. Dia menyebutnya Isla de los Alcatraces (Pulau Burung Pelikan) karena burung-burung yang tinggal di sana. Pulau itu dijual pada 1849 kepada Pemerintah Amerika Serikat. Mercusuar pertama di California berada di Alcatraz dan pulau ini juga menjadi benteng selama masa Perang Saudara sebelum kemudian diubah menjadi sebuah penjara militer pada 1907.
Setelah penjara di Alcatraz ditutup, kisah pulau itu tidak langsung berakhir. Pada Maret 1964, sekelompok warga suku Sioux mengklaim Alcatrza sebagai pulau milik mereka atas dasar perjanjian yang berusia 100 tahun. Klaim mereka itu diabaikan sampai November 1969 ketika kelompok beranggotakan delapan puluh sembilan penduduk asli Amerika yang mewakili Gerakan Indian Amerika (AIM) menduduki pulau itu. Mereka tinggal di sana sampai 1971 saat AIM akhirnya dipaksa keluar dari pulau itu oleh pemerintah federal.
BACA JUGA: Si Pria Burung dari Alcatraz, Menghirup “Aroma” Kebebasan
Di tahun berikutnya, Alcatraz dimasukkan ke dalam Area rekreasi Nasional Jembatan Golden Gate. Pulau itu sekerang dibuka untuk dikunjungi oleh turis.
(dka)