Sejarah Fortune Cookies si Pembawa Keberuntungan

FORTUNE cookie atau kue keberuntungan namanya terdengar cukup asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tapi, kue yang satu ini begitu diyakini sebagai pembawa keberuntungan oleh banyak orang seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.

Kue yang satu ini biasanya disuguhkan di sebuah restoran atau rumah warga, setelah kegiatan makan selesai. Kue diberikan dengan dibungkus plastik dan berisi kertas bertuliskan ramalan bagi yang memakannya. Melansir dari laman The Huffington, Minggu (25/3/2018), bila mengunjungi restoran China maka kamu akan disuguhkan kue ini.

Fortune cookie sempat disebut dengan nama tea cake sebelum berubah menjadi fortune cookie. Hingga pada Perang Dunia ke II, kue kecil ini baru diganti namanya.

Menurut beberapa orang, fortune cookie berasal dari China, tapi ternyata Yauske Nakamachi, seorang ahli sejarah Jepang, mengungkapkan fortune cookie berasal dari Negeri Sakura. Pasalnya, ada sebuah kedai kue yang berada di Kyoto telah beridri sejak 1878, dan masih membuat kue fortune cookie sampai sekarang.

Meskipun lebih populer di negeri barat, khususnya Amerika Serikat, tapi nyatanya hal tersebut bisa terjadi karena warga Tingkok yang membawanya ke Negeri Paman Sam pada 1950. Termasuk kue yang sudah berumur, tapi kelezatan dan ramalannya masih diminati oleh orang-orang di Amerika Serikat.

Donald Lau merupakan salah seorang dalang yang berada di balik penulisan ramalan fortune cookie, karena dia telah menulis berbagai pesan yang ditaruh dalam kue selama 30 tahun. Donald pun menjadi salah satu penulis fortune cookies yang terkenal di Amerika.

Pesan di dalam fortune cookie yang ditulis Donald bukanlah hasil ramalan, tapi hanya sebuah kalimat motivasi, yang bisa membuat orang yang memakan fortune cookie tersenyum. Dalam setahun Donald bisa menulis pada 100 lembar kertas yang kemudian dimasukkan ke dalam kue.

Hal yang paling diminati penikmat fortune cookie selain rasanya yang lezat, yaitu membuka bungkusan kertas yang berisi tulisan yang diyakini sebagai ramalan. Perlu diingat Donald hanya salah satu orang yang meneruskan kebiasaan memasukkan kertas berisi kalimat ke dalam kue fortune cookie, tidak diketahui siapa orang Jepang yang memulai menuliskan dan memasukkan ramalan ke dalam kue fortune cookie.

(ren)