JAKARTA – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan pakar terkait Deputi Gubernur dan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru. Salah satu pembahasnya adalah mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Menurut Rizal Ramli, calon Gubernur dan deputi BI terpilih nanti harus mampu menjawab tantangan yang jauh lebih sulit dari sebelumnya. Bukan hanya fokus bagaimana menstabilkan moneter di Indonesia.
“Mudah-mudahan calon yang ada cukup gesit dan canggih menghadapi tekanan dan turbulensi terhadap ekonomi makro Indonesia di tahun mendatang,” ujarnya, di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Dia mencontohkan, saat ini kredit perbankan 83% diberikan kepada BUMN dan perusahaan besar. Sisanya atau sekira 17% diberikan kepada UMKM atau perusahaan menengah ke bawah.
Menurutnya, bila dilihat rasio kredit bermaslaah, justru unit usaha kecil lebih baik ketimbangan perusahaan besar. Tapi secara kenyatannya, perbanak memberikan kreditnya kepada perusahaan yang lebih besar dengan jaminan.
“Saya minta deputi dan Gubernur BI baru memiliki persepktif ini. Karena struktur dinegara lain tidak seperti ini, kredit bagus usaha kecil bisa membuat perekonomian tumbuh dan keadilan. Jadi Gubernur BI dan deputi baru tidak cuma ngomongin nilai tukar,” tuturnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui telah mengirimkan nama Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kemampuan Perry sebagai Deputi Gubernur yang paling senior serta kemampuan mengerti moneter membuat Presiden menunjuk Perry sebagai Calon Gubernur BI.
(rzy)