JAKARTA – Partai Demokrat sedang dilanda kisruh internal. Konflik itu muncul setelah para senior partai berlambang bintang mercy itu membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).
GMPPD terdiri dari Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua, pendiri Demokrat Ahmad Mubarok, dan tokoh senior lain seperti Ahmad Jaya dan Ishak. Mereka mendesak DPP Partai menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) paling lambat pada 9 September 2019.
Menanggapi hal itu, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pada minggu ini Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin akan mengeluarkan keputusan ihwal nasib nama-nama di atas, apakah lanjut sebagai kader atau tidak.
(Baca juga: Andi Arief Sebut Max Sopacua Akan Dorong Sandiaga Jadi Ketum Demokrat)
Namun, ia tak bisa memastikan soal waktu keputusan itu dikeluarkan. “Dewan kehormatan akan kembali bekerja sesuai dengan kewenangan untuk mengevaluasi dan memberi hukuman-hukuman terhadap pihak-pihak yang dianggap menyalahi etika partai,” ujarnya kepada Okezone, Senin (17/6/2019).
Ferdinand Hutahean. Foto: Fadel Prayoga/Okezone
Ia mengaku tak bisa memastikan benar atau tidak ocehan Wasekjen Andi Arief yang menyebut Max Sopacua adalah ‘makelar partai’, lantaran menawarkan posisi ketua umun kepada Sandiaga Uno dan Gatot Murmantyo.
“Andi Arief menyampaikan itu tentu punya dasar. Cuma yang jadi dasar Beliau, saya belum bisa sampaikan karena saya belum berkomunikasi,” katanya.
Bila tudingan Andi Arief itu benar, ia mengaku tak mengetahui sanksi apa yang bakal diterima oleh para senior Partai Demokrat yang tergabung ke dalam GMPPD. Hal itu merupakan kewenangan penuh dari seorang Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin.
“Saya tidak mau masuk ke situ, itu kewenangan dewan kehormatan,” ujar dia.
(qlh)