DUMAI-Korban banjir di Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau, masih banyak yang nekat bertahan di rumahnya. Salah satunya adalah Toha (68), yang masih mendiami rumah bersama istrinya dalam kondisi banjir parah.
Ketinggian banjir di dalam rumah Toha mencapai 60 sentimeter, sedangkan di halaman rumahnya lebih dari satu meter. Namun ia tak mau meninggalkan rumahnya. Salah satu alasannya takut peralatan rumah tangga hilang dicuri.
“Saya berdua saja sama istri di rumah. Kami tak mengungsi, takut barang-barang dicuri. Selain itu, takut juga barang dalam rumah hanyut atau basah,” ujar Toha saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya seperti dilansir Pekanbaru.tribunnews.com, Sabtu (30/10/2021).
Toha dan istrinya menolak ketika akan dievakuasi anggota Polres Dumai ke posko pengungsian. Polisi saat itu menyusuri permukiman untuk mengecek kondisi korban banjir yang masih bertahan di rumahnya.
Polisi mengajak Toha dan istrinya ke posko pengungsian, agar kesehatannya lebih terjaga dari dampak banjir. Apalagi istrinya yang baru saja pulang dari Kota Pekanbaru, Riau, mengalami sakit.
Toha mengaku sudah tiga hari tiga malam bertahan di dalam rumahnya yang dilanda banjir.Ia dan istrinya tidur di atas panggung kayu. Kondisi suami istri lanjut usia (lansia) ini sangat memperihatinkan. Mirisnya lagi beras untuk dikonsumsi Toha dan istrinya sehari-hari sudah habis.
“Beras kami sudah habis semuanya. Jadi, kami nunggu bantuan makanan,” akui Toha.
#M244571ScriptRootC1191910 { min-height: 300px;text-align:center; display:block;margin:15px 0 }
Mendengar hal tersebut, petugas Kepolisian bersama warga membawa Toha untuk mengambil obat dan makanan ke posko banjir di sebuah musala. Sedangkan istrinya tak mau ikut dengan petugas, dan memilih di rumah saja.
Sesampainya di posko, petugas medis puskesmas memeriksa kesehatan Toha dan diberikan obat-obatan.