Kabut Asap Makin Tebal, Hingga Siang Ini, Belum Ada Pesawat yang Bisa Mendarat di SSK II Pekanbaru

Pekanbaru, Riau51 Dilihat

PEKANBARU – Pihak Angkasa Pura Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menginformasikan, Minggu (22/9) hingga pukul 11.25 Wib belum ada pesawat yang mendarat di Pekanbaru karena faktor kabut asap. Jarak pandang di Bandara Pekanbaru hanya 600 meter.

“Kalau pesawat dari Pekanbaru ke luar kota lancar, tapi kalau dari luar kota ke Bandara Pekanbaru belum ada yang datang. Ada yang balik kanan, ada juga dialihkan ke Batam,” ujar ‎Officer In Charge Angkasa Pura, Bandara SSK II Pekanbaru, Benni Netra kepada GoRiau.com di ruang kerjanya.

banner 300x250

Benni menyebutkan, pesawat Malindo asal Subang Malaysia, balek kanan ke bandara asalnya. Sebab, jarak pandang di Pekanbaru hanya awalnya 500 meter kini hanya 600 meter akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Riau.

“Pesawat Malindo Air OD 362 divert ke Subang bandara asalnya. Ada juga pesawat asal Kuala Lumpur jadwalnya 10.30 Wib tiba di Pekanbaru, tapi belum jadi berangkat,” kata Benni.

Selain Malindo, ada 3 pesawat lain yang tidak berani mendarat d Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, pada Minggu pagi. Keempat pesawat itu tak jadi ke Pekanbaru, ada 3 yang dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Batam serta.

“Info dari 4 pesawat yang sempat melakukan holding untuk pendaratan tadi, akhirnya 3 divert ke Batam yakni ID 6856 dan Lion Air JT 276, Citilink QG 936 divert ke CGK,” kata Benni.

Keempat pesawat itu sempat berputar-putar atau hold di langit Pekanbaru pukul 08.30 WIB. Menurut Benni, maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan 6856 dari Bandara Soekarno Hatta seharusnya mendarat pada pukul 07.35 WIB.

Namun, hingga kini jarak pandang di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru berkisar 500 meter sehingga pilot memutuskan pengalihan ke Bandara Batam.

Sedangkan untuk maskapai Citilink QG 936 yang juga dari Soekarno Hatta Jakarta dijadwalkan untuk mendarat sekitar pukul 08.15 WIB, serta Malindo Air OD 362 dari Subang, Malaysia yang dijadwalkan mendarat pukul 08.30 WIB juga sempat berputar-putar di udara Pekanbaru. Mereka dialihkan ke Batam, dan ke bandara asalnya.

“Sekarang jarak pandang 500 meter, sedangkan jarak pandang aman untuk mendaratkan pesawat adalah minimal 800 meter,” kata Benni.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jarak pandang di Bandara Pekanbaru hanya 500 meter akibat kabut asap.

Bahkan lebih parah di Pelalawan, yakni hanya berkisar 300 meter, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 500 meter serta Kota Dumai 1 Kilometer.

Terganggunya aktivitas penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru terus terjadi sejak dua pekan terakhir. Batik Air 6856 yang merupakan jadwal kedatangan pertama ke Bandara SSK II Pekanbaru terpaksa harus menghadapi situasi Hold setiap pagi. Bahkan, Batik 6856 harus berputar lebih satu jam lamanya karena pekatnya kabut asap.

Namun meski begitu, masih ada juga pilot yang nekat mendarat di Bandara Pekanbaru sangat terbatas. Bukan hanya kedatangan, maskapai juga ada yang nekat terbang dari Pekanbaru menuju kota lain.

“Jarak pandang aman biasanya 800 meter, tapi semua itu tergantung pilot yang ngambil keputusan untuk take off ataupun landing,” jelas Benni. (gs1)