Warga Diduga Jarah Muatan Kapal Tenggelam di Perairan Teluk Masjid, Kapolres Siak: Masih Dalam Penyelidikan

Riau, Siak87 Dilihat

SIAK SRI INDRAPURA – Selain barang harian, kabar soal muatan kapal KM Asean Jaya -7 yang sempat tenggelam di perairan Teluk Masjid, Kabupaten Siak, Riau, berisikan pakaian bekas dibenarkan warga setempat. Bahkan warga rela menyelam ke dalam sungai untuk mengambil muatan kapal tersebut.

Dikatakan Zuraidah yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kapal tersebut, sejak Sabtu (12/10/2019) saat kapal itu bersandar ketepian karena bocor, warga sudah ramai yang mengetahuinya. Bahkan ada orang yang rela menyelam untuk mengambil barang-barang dari muatan kapal yang sudah terendam air sungai.

banner 300x250

“Dari orang yang menyelam inilah kami beli pakaian bekas itu. Anak saya beli 2 bal saja, harganya sekitar Rp 1,5 juta. Sudah tiga hari yang lalu kami beli dari orang yang menyelam itu, entah yang punya kapal atau kawan yang punya kapal, kamipun tak tahu,” kata Zuraidah saat dikonfirmasi GoRiau com, Kamis (17/10/2019) di pekarangan rumahnya.

Zuraidah juga menceritakan, saat membeli pakaian bekas itu dari orang yang menyelam, karungnya sudah penuh lumpur. Sehingga ia terpaksa mencuci seluruh pakaian bekas yang dibelinya tersebut agar terlihat bersih. Pakaian itu dijemur di samping rumahnya, sehingga pembeli yang datang tidak sulit untuk memilih pakaian yang mereka minati.

“Karena inikan mau dijual lagi sama anak saya, jadi begitu kami buka balnya, pakaian itu langsung kami cuci supaya bersih. Selama 3 hari ini mesin cuci saya nonstop hidup untuk mencuci pakaian bekas itu. Yang sudah bersih dibawa anak saya ke pasar untuk dijual kembali dengan harga mulai dari Rp 10 ribu,” sebutnya.

Selain pakaian bekas, kata Zuraidah menambahkan, ada kopi, teh, kecap, cuka dan barang harian lainnya yang ditemukan penyelam dari muatan kapal tersebut. Dan itu juga berebut masyarakat membelinya, karena dijual sangat murah.

Pantauan GoRiau.com, tidak hanya Zuraidah saja yang menjual pakaian bekas yang diduga dari kapal tenggelam tersebut. Sekitar 800 meter dari rumah Zuraidah, atau tepatnya di depan kantor Kampung Harapan, warga lainnya menjajakan pakaian bekas dan tas bekas.

Warga yang menjual ini juga mengaku membeli pakaian bekas itu dari kapal yang tenggelam. Ia bahkan tidak segan-segan menunjukan warga lainnya yang juga menjual pakaian bekas yang diperoleh dari kapal tersebut.

“Kalau mau banyak pilihan ada di dekat sana buk, pas di simpang empat, belok kiri saja. Nanti nampak tu banyak pakaian bekasnya, sama asalnya juga dari kapal itu,” kata pria yang tak ingin menyebutkan namanya tersebut.

Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya kembali menegaskan pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan tentang penyebab kapal KM Asean Jaya -7 yang tenggelam di perairan Teluk Masjid, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (12/10/2019) sekitar pukul 07.15 WIB lalu.

Terkait soal dugaan adanya muatan pakaian bekas ilegal dalam kapal tersebut, belum dapat dibuktikan kebenarannya. Sebab, saat personil Polres Siak turun ke TKP saat kejadian, yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan jiwa seluruh crew yang berada di dalam kapal tersebut.

“Untuk pengecekan muatan kapal baru dilakukan personil setelah seluruh crew selamat dari kecelakaan kapal tersebut. Namun muatan kapal tenggelam di perairan sungai tersebut,” kata Kapolres Siak, AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya kepada GoRiau.com di ruang kerjanya, Kamis (17/10/2019).

Berdasarkan keterangan nahkoda kapal, muatan kapalnya sembako dan barang pecah belah. Tidak ada disebutkan pakaian bekas seperti katanya warga tadi. Selanjutnya, dari keterangangan Kapten kapal, kapal ini tenggelam diakibatkan kebocoran pada lambung sebelah kanan.

“Saat personil kembali ke kapal, muatannya sudah terbenam dan sebagian juga tidak ada lagi. Jika benar kapal bermuatan pakaian bekas seperti yang dikatakan warga, berarti warga sudah menjarah dan menjadi penadah muatan kapal tersebut,” kata Kapolres lagi.