Pelabuhan Desa Kudap Ditabrak Kapal Bermuatan Pasir

Riau81 Dilihat

SELATPANJANG – Pelabuhan rakyat di Desa Kudap, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti ditabrak kapal bermuatan pasir, pada Rabu (11/12/2019) dini hari.

Kepala Desa Kudap, Sutrisno mengungkapkan bahwa, melalui keterangan dari salah satu satu warga yang bernama Nurdin melihat kapal tersebut datang dari arah Bengkalis dengan sarat muatan berisi material pasir sekitar pukul 04.00 WIB.

banner 300x250

Dikatakan, setelah menabrak pelabuhan, kapal itu pun berlalu pergi tanpa menghiraukan teriakan beberapa warga yang kebetulan berada di lokasi.

“Kapal itu berlalu pergi dengan begitu saja tanpa menghiraukan panggilan warga yang berusaha mencegahnya,” kata Sutrisno, Kamis (12/12/2019).

Dengan adanya insiden tersebut, kepala Desa Kudap kecewa, karena sampai hari ini pemilik kapal maupun kapten tidak ada itikad baik untuk bertemu pihak desa dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

“Selaku pemerintah desa saya merasa sangat kecewa dengan apa yang terjadi. Kapal yang menabrak pelabuhan satu-satunya di desa kami tidak bertanggung jawab sedikit pun setelah pelabuhan roboh di tabrak malah di tinggal begitu saja,” ujarnya.

Dengan robohnya pelabuhan tersebut, Sutrisno khawatir perekonomian dan aktifitas warga yang ingin berpergian akan terhambat.

Untuk itu dia berharap kepada pemerintah daerah membantu memperbaiki infrastruktur vital tersebut.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan pelabuhan di desa kami. Karena ini satu-satunya pelabuhan yang bisa kami fungsikan di desa kami, jika pelabuhan ini lumpuh maka lumpuh jugalah pencarian masyarakat kami yang menggantung nasib mencari rezeki di pelabuhan ini seperti para penambang pompong atau para buruh pelabuhan,” ungkap Sutrisno.

Dia menambahkan, bahwa kondisi pelabuhan tersebut sudah sedikit rapuh dan membutuhkan perawatan dan harus segera direnovasi.

“Kondisi pelabuhan itu sudah sangat memprihatinkan. Padahal sudah lama kami mengajukan permohonan bantuan pembangunan namun sampai saat ini belum ada realisasi atau perhatian dari pemkab,” ujarnya.

Terhadap kejadian tersebut, pihaknya sudah melaporkan kejadian dan kondisi pelabuhan ke KSOP kelas II Tanjung Buton Wilayah kerja Bandul Kecamatan Tasik Putripuyu. Selain itu juga sudah berkoordinasi dengan Polres Kepulauan Meranti melalui Bhabinkamtibmas Polsek Merbau.

“Sudah kita laporkan kepada pihak-pihak terkait. Sampai saat ini kami masih berupaya mencari solusi terbaik karena untuk menindaklanjuti hal ini kita tidak punya data lengkap tentang kapal tersebut,” pungkasnya.