RJCI Sindir Strategi Perang Baliho TKD Riau

Ilustrasi

PEKANBARU – Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI) mengkritik pola dan strategi yang dilakukan oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Riau dalam memenangkan capres dan cawapres Jokowi-Amin. Gerakan pemasangan baliho dan spanduk dinilai amat berlebihan, sementara gerakan aksi darat tak terlihat denyutnya.

“Strategi perang baliho dengan memasang sebanyak-banyaknya baliho di titik-titik keramaian, itu tidak efektif lagi. Itu cara tradisional ketinggalan zaman. Hanya menghabiskan energi dan dana. Haruslah diganti dan segera diubah dengan gerakan darat yang terukur dan terkonsolidasi,” kata Ketua Umum Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI) Raya Desmawanto di sekretariat Rumah Nawacita RJCI, Jalan Borobudur, Pekanbaru, Jumat (22/2/2019).

Menurut Raya, karakteristik Jokowi tidak identik dengan aksi-aksi pemasangan baliho. Ia membandingkan dengan gaya kampanye Jokowi saat pilkada DKI Jakarta yang amat minim memasang baliho atau spanduk.

“Pak Jokowi kan capres petahana. Jadi, semua orang Indonesia sudah pasti tahu siapa itu Pak Jokowi. Tiap hari rakyat melihat di televisi. Jadi, untuk apalagi spanduk dan baliho dipasang dimana-mana, konten narasinya juga tak ada. Ini menurut kami mubazir,” kata Raya yang merupakan Koordinator Forum Relawan Jokowi-Amin Provinsi Riau.

Raya menegaskan, gerakan konsolidasi dan pemenangan di lapangan seharusnya menjadi prioritas dan dilakukan oleh TKD, sebagai manajemen kampanye di Riau. Apa yang diperintahkan Jokowi untuk turun ke bawah lewat gerakan door to door dinilai Raya masih amat minim.

“Pak Jokowi memerintahkan door to door. Bukan memasang spanduk baliho sebanyak-banyaknya,” tegas Raya.

Menurut Raya, aksi lapangan door to door menjadi kunci kemenangan Jokowi-Amin di Riau. Ditambah lagi dengan melakukan penggalangan dukungan terhadap tokoh-tokoh lokal di Riau. Apalagi, Riau merupakan salah satu provinsi yang paling terpapar isu-isu hoaks yang menyerang Jokowi, sehingga penanganan dan rehabilitasi dampaknya harus dilakukan dengan turun lapangan.

“Penggalangan di lapangan adalah kunci kemenangan, ketimbang aksi pasang spanduk baliho dan selfie-selfie serta nonton-nonton bareng. Ini yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi-Amin di Riau,” tegas Raya.

Mantan jurnalis grup Kompas Gramedia ini juga risau dengan tidak konsistennya parta-partai dan caleg parpol koalisi dalam memenangkan Jokowi-Amin di Riau. Mayoritas caleg enggan mengampanyekan dan memasang foto Jokowi-Amin di alat peraga kampanye para caleg koalisi.

“Sepertinya pimpinan parpol koalisi di Riau juga ragu atau kurang yakin. Kita tidak tahu. Parpol koalisi tak all out. TKN dan pimpinan parpol di Jakarta harus memberikan perhatian untuk Riau. Karena tanpa kemenangan Jokowi di Riau, maka kemenangan Jokowi secara nasional serasa kurang sempurna. Pak Jokowi sangat memperhatikan Riau dari segi pembangunan, meski jumlah pemilih di Riau hanya sekitar 2 persen dari DPT nasional,” pungkas Raya.