PEKANBARU – Saat ini Provinsi Riau dihadapkan dengan dua kondisi, yaitu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan virus corona (covid-19). Disaat Riau siaga darurat bencana karhutla mulai 11 Februari dan berakhir 31 Oktober 2020, wabah virus corona masuk ke Indonesia.
Pengamat Pemerintahan, Saiman Pakpahan kepada GoRiau.com mengatakan, perlu kebijakan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, untuk menyikapi kedua kondisi tersebut.
“Kondisi saat ini satuan tugas sedang berupaya memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah daerah di kabupaten dan kota di Riau. Tentunya, kesehatan mereka perlu diperhatikan. Seperti kebutuhan masker. Apalagi masker mulai langka, diikuti handsanitizer,” kata Saiman kepada GoRiau.com, Minggu (15/3/2020).
Dikatakan Saiman, ada sejumlah warga riau yang sudah divonis sebagai pasien suspect corona. Sejumlah warga juga diketahui dalam perawatan dan pengawasan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Dumai dan Bengkalis.
“Saat ini pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, bukan lagi memikirkan bagaimana cara menanggulanginya. Namun, bagaimana mengantisipasi penyeberannya. Kita ketahui di Indonesia sudah ada korban jiwa dari virus corona yang beredar dari Wuhan, Tiongkok,” ungkap Saiman.
Terkait virus corona, sambung Saiman, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga harus bisa melakukan inventarisasi pergerakan warganya yang pernah ke keluar negeri dan sudah kembali ke Riau. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan informasi yang valid terkait penyebaran virus corona.
“Kita juga berharap, Pemerintah Provinsi Riau gencar memberikan informasi terkait virus corona. Karena di provinsi lainnya sudah ada pasien positif virus corona yang meninggal dunia,” jelas Saiman.