JAKARTA – Senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD), mendorong DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa paling lambat pada 9 September 2019.
Politisi senior Demokrat yang tergabung dalam gerakan ini, antara lain Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua, pendiri Demokrat Ahmad Mubarok, dan tokoh senior lain seperti Ahmad Jaya dan Ishak.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief menilai jika Achmad Mubarok dan Max Sopacua, adalah makelar partai.
“Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo. Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang yang bodoh yang bisa dibohongi,” kata Andi melalui akun twitternya, @AndiArief_, Minggu (16/6/2019).
Ia pun menilai kedua tokoh Partai Demokrat tersebut tidak pernah berbuat banyak untuk partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
“Mubarok, Max Sopacua, dan Subur Sembiring yang tak pernah saya lihat berbuat utk Partai Demokrat -dan fihak luar yg coba ikut campur–, tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY “berkelahi”. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?,” tegasnya.
Pria yang pernah tersangkut kasus narkoba itu pun mengibaratkan sejumlah tokoh di Partai Demokrat seekor ulat buly dan buaya yang ingin merusak kehidupan Demokrat.
“Ulat bulu dan buaya manjat sedang koalisi mau merusak kebun Demokrat,” pungkasnya.
(wal)