77 Juta Liter Air Digunakan Untuk Water Bombing dan 65.600 Kg Garam Disemai di Langit Riau

PEKANBARU – Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau terus dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Udara dan Darat. Sebanyak 19 helikopter dikerahkan untuk melakukan pemadaman dengan cara water bombing (menyiramkan air dari udara) ke lahan yang terbakar.

Dansatgas Operasi Karhutla Riau 2019, Drs H Syamsuar MSi mengatakan, sejauh ini sudah dilakukan penyiraman sebanyak 77.325.000 liter air di lahan yang terbakar. Juga sudah dilakukan penyemaian garam sebanyak 65.600 kilogram (kg) garam di langit Riau menggunakan pesawat Cassa 212 (data terakhir 9 Agustus 2019, pukul 18.00 WIB).

banner 300x250

“Saat ini satgas udara juga berjibaku dari pagi hingga sore melakukan upaya pemadaman lahan dengan water bombing dan penyemaian garam. Untuk penyemaian garam ini, tidak semua awan yang bisa disemaikan garam. Hanya awan tertuntu saja menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC),” kata Syamsuar didampingi Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada GoRiau.com, Sabtu (10/8/2019).

Selain satgas udara, dikatakan Syamsuar, satgas darat pun berjibaku melakukan pemdaman setiap harinya. Bahkan, saat pemadaman tidak sedikit dari satgas darat yang dikepung asap tebal dari lahan yang terbakar.

“Saat ini mulai dari perangkat desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, Manggala Agni, BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, polsek, polres dan masyarakat peduli api, serta pihak perusahaan, sudah melakukan upaya pemadaman lahan terbakar,” ujar Syamsuar.

Menurut Syamsuar, upaya pemadaman yang dilakukan oleh satgas darat terkadang mengalami kendala, seperti kondisi air yang minim disekitar lahan terbakar, angin kencang yang membuat satgas kesulitan dan titik lokasi yang sukit dijangkau bahkan dengan berjalan kaki.

“Mereka (satgas darat dan udara) telah berjuang melakukan pemadaman lahan. Bahkan, mereka sampai mempertaruhkan nyawa agar udara di Riau kembali bersih tanpa asap,” ungkap Syamsuar.

Selaim melakukan upaya pemadaman, sambung Syamsuar, Polda Riau telah melakukan penegakan hukum dengan menetapkan 23 orang sebagai tersangka pembakaran lahan dan satu perusahaan.

“Upaya penegakan hukum sudah kita lakukan. Apalagi, dalam waktu dekat ini kita sudah memiliki Satgas Pemberantasan Ilegal Logging dan Penambangan Ilegal di Riau. Upaya ini agar, tidak ada lagi oknum yang berani melakukan pembakaran lahan dan tindakan ilegal di hutan Riau,” jelas Syamsuar.

Berikut ini luas lahan terbakar di Provinsi Riau sejak Januari hingga 9 Agustus 2019:

1. Kabupaten Bengkalis 1.521,08 hektar.

2. Kabupaten Rokan Hilir 981,95 hektar.

3. Kabupaten Siak Sri Indrapura 623,9 hektar.

4. Kabupaten Indragiri Hilir 535,85 hektar.

5. Kota Dumai 309,25 hektar.

6. Kabupaten Kepulauan Meranti 252,7 hektar.

7. Kabupaten Pelalawan 211 hektar.

8. Kabupaten Kampar 134,78 hektar.

9. Kabupaten Indragiri Hulu 114 hektar.

10. Kota Pekanbaru 93,57 hektar.

11. Kabupaten Kuantan Singingi 5,1 hektar.

12. Kabupaten Rokan Hulu 2,25 hektar.

Total lahan terbakar di Riau dari 1 Januari hingga 9 Agustus 2019 sejumlah 4.785,43 hektar.