JAKARTA – Kegiatan menanam di tengah pandemi bisa menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan untuk dilakukan selama di rumah. Sebab, banyak tananam yang dicari pasar internasional.
Misalnya tanaman umbi porang. Tanaman ini diminati pasar internasional di Jepang, Taiwan hingga Korea Selatan. Tanaman porang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dapat di konsumsi.
Dulunya tanaman ini terabaikan, tapi saat ini porang memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
“Porang yang dahulunya terabaikan bahkan dianggap makanan ular ternyata memiliki potensi ekonomi tinggi karena bisa langsung diekspor ke Jepang,” tulis Kementan dalam Instagramnya, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga: Begini 5 Cara Desain Carport agar Mobil Aman
Tanaman porang sendiri memiliki potensi ekonomi tinggi ketika tanaman tersebut berhasil diolah menjadi tepung pati. Salah satu desa yang terletak di daerah Kuningan, telah menanam porang di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar.
“Kabupaten Kuningan, Jawa Barat memiliki potensi pengembangan tanaman porang,” tulis Kementan.
Salah satu keunggulan lain dari tanaman tersebut yakni pemeliharaan yang mudah dan mempunyai harga jual tinggi. Untuk hasil panen sendiri dapat terjual cepat dengan harga Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram (kg).
Baca Juga: Beda Desain Kamar Tidur Anak Perempuan dan Laki-Laki
Oleh karena itu, Kementan mendorong pengembangan porang sebagai salah satu komoditas ekspor. Selain utuk penganan, porang juga dapat diolah menjadi kosmetik, obat serta tepung untuk bahan dasar mie ramen.
“Selain bisa menjadi alternatif pengan lokal pengganti beras, porang bisa mendongkrak perekonomian petani.” papar @kementerianpertanian.
Untuk mendorong pengembangan tanaman porang, Kementan menggelontorkan bantuan pupuk organik padat sebanyak 200.640 kilogram (kg).
Oleh karena mampu mendongkrak perekonomian petani, Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendorong agar porang dibudidayakan lebih luas lagi di beberapa provinsi.
(fbn)
