PEKANBARU- Anggota DPRD Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti, Yanti Komalasari, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Dumai untuk mulai memikirkan rencana jangka panjang menuntaskan banjir ini.
Hal itu dia sampaikan usai melihat fenomena banjir yang banyak terjadi di Dumai, dimana banjir pada tahun ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Banjir kemarin itu airnya dari darat saja, kalau yang sekarang ini ditambah lagi dari air pasang laut. Biasanya, kalau air laut itu beberapa hari sudah surut sendiri, tapi sekarang masih menggenang, ini ada apa?” tanyanya, Senin (8/11/2021).
Berdasarkan pantauannya beberapa hari belakangan selama berada di Dumai, Politisi Golkar ini melihat banyak sebenarnya daerah yang dilanda banjir, hanya saja kurang disorot karena jauh dari perkotaan.
Untuk itu, Yanti berharap pemerintah mulai berpikir dalam membangun kanal supaya air-air ini bisa dialiri ke kanal itu dan tidak meluap sampai ke pemukiman masyarakat.
Dia mencontohkan, Pertamina pernah membuat kanal kecil di sekitar perumahan Pertamina, dan itu terbukti efektif mengurangi luapan air saat hujan. Meskipun terkadang masih ada genangan air, tapi genangannya tidak terlalu merepotkan.
Banjir di Dumai, lanjut Yanti, sudah menjadi sorotan banyak pihak, sehingga dia menyebut sudah saatnya Pemko mendatangkan ahli-ahli dalam menanggulangi persoalan banjir ini.
#M244571ScriptRootC1191910 { min-height: 300px;text-align:center; display:block;margin:15px 0 }
“Harus ada solusi jangka panjang untuk menuntaskan ini, menurut saya yang paling efektif itu pembuatan kanal, mungkin bisa dibangun di daerah Sungai Sembilan,” ujarnya.
Yanti tak memungkiri pembangunan kanal ini akan memakan banyak anggaran, sehingga diharapkan Wali Kota Dumai bisa menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat dalam mendukung ini.
“Biaya besar itu pasti, tergantung Wali Kota menjalin koordinasi dengan provinsi atau pusat, tapi dipastikan dulu ukuran kanalnya supaya airnya memang bisa tertampung disana. Mungkin bisa dimulai dengan mendatangkan presiden atau menteri ke Dumai, kalau gubernur sudah meninjau kesana,” tutupnya.
Sebelumnya, dilansir dari Antara, Banjir rob pada Jumat melanda wilayah Kota Dumai di Provinsi Riau, menyebabkan permukiman warga, fasilitas umum, dan jalan-jalan tergenang.
Jalan Hasanuddin, Sukajadi, Cempedak, Dock Yard, Sidorejo, dan Pangkalan Sena di Kota Dumai tergenang akibat banjir rob.
“Hari ini banjir cukup besar, air sudah sampai ke jalan jalan dan perumahan yang tidak pernah tergenang. Rumah kayak kolam aja karena air masuk dari belakang dan depan. Banyak juga motor terjebak (banjir) dan mogok,” kata Andre, warga kawasan Jalan Hasanuddin.
Banjir juga menyebabkan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, dan pasar tradisional tergenang.
Banjir rob semakin sering terjadi di Kota Dumai. Sebelumnya banjir rob datang sekali sebulan, tapi sekarang banjir rob bisa datang dua kali dalam satu bulan.
Setiap kali banjir rob datang, warga harus bersiasat untuk mengamankan isi rumah serta mengendarai kendaraan di jalan.
Wali Kota Dumai Paisal mengatakan bahwa pemerintah daerah berupaya menekan risiko banjir dengan membersihkan sungai dan saluran air serta memperbaiki pengelolaan sampah.
“Sejumlah kawasan baru saja mengalami banjir akibat hujan deras, sekarang rob, dan ini tentu jadi persoalan pemerintah bagaimana dalam waktu cepat bisa diatasi dengan kerja sama seluruh pihak,” kata Paisal.