PEKANBARU – Warga yang berada di Jalan Rajawali, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau melayangkan protes atas pengerjaan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang merugikan mereka.
Bagaimana tidak, Jalan Rajawali yang biasanya ramai dengan aktivitas perdagangan dan lalu lalang kendaraan menjadi lumpuh. Hal ini karena jalan tersebut ditutup oleh kontraktor IPAL.
Sebagai bentuk aksi protes, warga melakukan penanaman pohon pisang di proyek IPAL dan juga memasang spanduk yang berisikan nada kekecewaan serta kritikan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
“Berhenti bikin susah kami dengan proyek yang tak kunjung siap ini!! Dimana hati nurani kalian wahai kontraktor dan pemerintah??? Proyek ini hanya merugikan kami warga setempat!! Debu, jalanan putus, jalanan rusak, omset warga yang berkurang. Itu yang kami terima dari proyek ini, mana kompensasi dari kontraktor yang abal-abal,” berikut tulisan di sepanduk yang dipasang warga.
Ade Putra salah seorang warga menegaskan bahwa keinginan warga agar pihak kontraktor dengan cepat menyelesaikan proyek tersebut serta perbaikan jalan seperti semula.
Warga meminta dalam satu minggu seluruh pengerjaan yang ada di Jalan Rajawali harus sudah diselesaikan oleh kontraktor. “Dalam satu minggu, pokoknya jalan ini sudah bisa dilalui,” katanya.
Selain itu warga lainnya Suyatin merasakan dampak yang luar biasa dari pengerjaan proyek IPAL ini, semenjak proyek IPAL ini dikerjakan usahanya mengalami penurunan omzet yang jauh.
#M244571ScriptRootC1191910 { min-height: 300px;text-align:center; display:block;margin:15px 0 }
“Kami minta keadilan dari Bapak Walikota saja. Pengertian kepada masyarakat di Jalan Rajawali ini, memikirkan (kondisi) kami disini,” harap Suyatin.
Menurut Sayutin, kurang lebih sudah 2 tahun ini dia mengalami penurunan omzet. Dari itu mereka meminta pertanggungjawaban dari Pemko Pekanbaru atas kondisi yang dirasakan oleh masyarakat saat ini.
“Kami minta pertangungjawaban kepada Walikota dengan adanya proyek ini,” tutupnya.
