PDIP Tuding Sandiaga “Cuci Tangan” Terkait Bagi-Bagi Sembako di Monas

Global, Headline156 Dilihat

JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dalam menyikapi insiden pembagian sembako di Monas, Jakarta bentuk ‘cuci tangan’.

Maksud Gembong terkait cuci tangan tersebut adalah sikap Sandiaga yang justru menduga kegiatan pembagian sembako yang berlangsung pada Sabtu 28 itu bermuatan politis. Padahal, kegiatan itu sendiri izinnya dikeluarkan oleh Pemprov DKI.

banner 300x250

“Yang memberikan izin itu Pemprov kok, logikanya seperti itu. Di balik kepanitiaan itu ada apa? Siapa? Kan Pemprov pasti tahu. Orang sebelum meminta izin kan diminta keterangan dulu kan oleh Pemprov. Ini untuk kegiatan apa, agendanya apa, kan sudah pasti seperti itu,” ujarnya kepada di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Pemprov DKI, kata Gembong, mestinya melakukan evaluasi terlebih dulu terhadap pihak yang meminta izin. “Kalau sudah beri izin dan bilang sekarang ada muatan politik, itu kan cuci tangan namanya. Jangan sekarang begitu ada insiden beliau menyatakan ini ada muatan politik. Waktu berikan izin kan enggak bilang begitu,” ujarnya.

(Baca Juga: Sandiaga Menduga Acara Bagi-Bagi Sembako di Monas Bernuansa Politik)

Gembong pun meluruskan informasi liar yang mengaitkan kegiatan itu dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih. Ia tegaskan, bahwa pengurus PDIP terutama wilayah DKI tidak tahu-menahu, apalagi sampai terlibat kegiatan bagi-bagi sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia. 

“Bicara kaus merah, apakah setiap orang memakai kaus merah orang PDIP? Jangan suka mudah memprovokasi orang. Sekarang saya mau nanya kepada Pak Sandi, ketika bicara orang pakai baju putih apakah orang Gerindra?” ujarnya.

Ketika acara tersebut berlangsung, ujar Gembong, kader PDIP sedang sibuk mempersiapkan pelaksanaan try out SBMPTN serentak di Mal Season City, Jakarta Barat. “Sabtu gladi resik. Acaranya hari Minggu. Jadi, ketika bicara keterlibatan PDIP, enggak mungkin. Bisa dilihat kegiatan partai hari itu. Media juga bisa mengecek ada aktivitas apa di partai hari itu,” katanya.

Dirinya pun mengingatkan politikus Gerindra itu untuk hati-hati dalam melontarkan pernyataan, karena sebagai pejabat publik bila asal mengeluarkan pernyataan bisa menimbulkan kegaduhan.

“Dia kan punya kewenangan. Kewenangan itu silakan dimanfaatkan untuk mengevaluasi itu, siapa yang bertanggung jawab, kronologinya bagaimana, yang tahu kan pemprov,” ujarnya.

Kegiatan bagi-bagi sembako di Monas diketahui berujung ricuh, dan Sandiaga pun menduga kegiatan tersebut bermuatan politik.

“Saya dikasih tahu yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi, ini mau dicek juga. Ada yang dikasih tahu karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu itu kan ada afilisiasinya gimanapun juga,” kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 30 April 2018.

Ketua Penyelenggara Forum Untukmu Indonesia, Dave Santosa sendiri sudah menegaskan mengenai kabar tersebut. Ia memastikan bahwa kegiatannya tidak terkait dengan golongan politik tertentu, termasuk relawan Joko Widodo (Jokowi) atau PDIP.

“Kami tidak ada kaitannya dengan relawan Jokowi atau yang lainnya,” ujar Dave.

 

(Ari)