AS Ancam Akan Hentikan Bantuan Dana terhadap Negara yang Tolak Keputusannya Terkait Yerusalem

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara-negara yang memilih sebuah rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan agar AS menarik keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Mereka mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memilih untuk melawan. Kami melihat suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak dana. Kami tidak peduli, ” ungkap Presiden AS Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir dari Reuters, Kamis (21/12/2017).

banner 300x250

BACA JUGA: AS Ancam Catat Nama Anggota PBB Pendukung Resolusi Yerusalem

Presiden Majelis Umum PBB, Miroslav Lajcak, menolak untuk mengomentari ucapan Presiden Trump, namun ia mengatakan bahwa “adalah hak dan tanggung jawab negara-negara anggota untuk mengekspresikan pandangan mereka.” Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menolak untuk mengomentari ucapan Presiden Trump.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara tersebut akan mengadakan sebuah sesi khusus darurat atas permintaan negara-negara Arab dan Muslim untuk memberikan suara pada sebuah rancangan resolusi, yang diveto oleh AS pada Senin 18 Desember. Pada rancangan resolusi tersebut, 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB menyepakati rancangan itu.

BACA JUGA: Majelis Umum PBB Akan Gelar Sesi Khusus Darurat Terkait Yerusalem

“Saya menyukai pesan yang disampaikan oleh Nikki kemarin di hadapan PBB, untuk semua negara yang mengambil uang kami dan kemudian mereka menentang kami di Dewan Keamanan atau mereka menentang kami di Majelis Umum,” kata Trump.

Sekadar diketahui, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, dalam sebuah surat kepada puluhan negara PBB memperingatkan bahwa ia akan ‘mencatat nama’ negara-negara yang memilih untuk menolak pengakuan Negeri Paman Sam atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Beberapa diplomat senior mengatakan bahwa peringatan Haley tidak mungkin mengubah banyak suara di Majelis Umum, di mana ancaman langsung semacam itu jarang terjadi.

BACA JUGA: Veto Rancangan Resolusi Terkait Yerusalem, AS Langgar Tradisi PBB

“Dia (Nikki) tidak akan memenangkan suara apa pun di Majelis Umum atau Dewan Keamanan, tapi dia akan memenangkan beberapa suara pada masyarakat AS,” kata seorang diplomat.

Seorang diplomat senior asal Eropa, yang tidak mau disebut namanya, juga setuju bahwa Haley tidak mungkin memengaruhi banyak anggota PBB.

“Kami kehilangan beberapa kepemimpinan dari AS dan jenis surat ini jelas tidak membantu untuk membangun kepemimpinan AS dalam proses perdamaian Timur Tengah,” tukas diplomat tersebut.

(pai)

(rfa)