TANGERANG SELATAN – Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta bernama bernama Aufatul Khuzzah (19) meninggal dunia akibat mengidap difteri. Ia diketahui menderita penyakit tersebut sejak dua pekan lalu.
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) tersebut didiagnosis terkena virus difteri sejak 7 Desember 2017. Meski sempat mendapat penanganan medis, akhirnya nyawa gadis cantik asal Kampung Laban, RT 08 RW 03, Cerukcuk, Tanara, Serang, Banten, itu tidak tertolong dan meninggal dunia pada Minggu 24 Desember 2017.
“Dia dipastikan terkena difteri. Mulai sakitnya tanggal 7 Desember, lalu 9 Desember sempat dirawat di Serang (Banten),” terang Feni Arifiani, humas UIN Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, jelas Feni, Aufatul Khuzzah belum pernah diimunisasi sejak kecil. Bahkan, tempat tinggalnya di daerah Serang termasuk lingkungan yang sepi peminat terhadap imunisasi.
“Belum pernah imunisasi sejak kecil. Lingkungannya pun begitu,” jelasnya lagi.
(Baca: Difteri Renggut Nyawa Remaja 15 Tahun Asal Sukabumi)
Aufatul Khuzzah awalnya mengeluh sakit tenggorokan, lantas dia pun berobat ke suatu klinik di tempat tinggalnya. Dikarenakan peralatannya kurang lengkap, selanjutnya mahasiswi berparas ayu tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Hermina.
Namun setelahnya, ia tak menjalani perawatan dan memilih pulang ke rumah. Akibat tidak juga ada peningkatan kondisi kesehatan, Aufatul kembali berobat ke klinik Dokter Budi.
Kemudian pada Jumat 22 Desember 2017 malam, ia diarahkan menjalani pemeriksaan ke Poli THT di RSUD Serang, hingga pada akhirnya dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan.
Sampai sekarang masih belum bisa dipastikan di mana lingkungan yang menyebabkan mahasiwi semester V itu terdiagnosis mengidap difteri. Aufatul Khuzzah sendiri dalam aktivitas perkuliahan menetap di asrama putri di bilangan Cempaka Putih, Ciputat.
(han)