SIAK (Inforiau.ID) – Sosialisasi program penelitian di kampung Rantau Bertuah ini adalah lokasi ketiga setelah kampung Maredan Barat dan kampung Kuala Gasib.
Sosialisasi di kampung Kota Bertuah didampingi langsung oleh direktur Lembaga Konservasi Alam Riau (LKAR), Safroni, SH.
Dalam sambutannya Safroni, SH menyampaikan sejarah berdirinya LKAR. “LKAR didirikan berdasarkan wujud kecintaan kami terhadap lingkungan dan masyarakat yang ada di wilayah Riau. Maksud dan tujuan dari LKAR itu sendiri adalah untuk dapat berperan aktif dalam menjaga hutan dan juga mensejahterakan masyarakat melalu program pemberdayaan,” ujarnya.
Selain itu Safroni, SH mengatakan bahwa program penelitian pemantauan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar perkebunan kelapa sawit akan di lakukan selama 6 bulan, bersama peneliti yakni dosen dari Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru.
Peserta yang hadir saat sosilisai yakni ketua BAPEKAM, ketua RT, Ketua RW, tokoh masyarakat, dan perwakilan ibu-ibu PKK.
Toni Kasto selaku ketua BAPEKAM kampung Rantau Bertuah mewakili penghulu yang berhalangan hadir menyampaikan terimakasih atas kunjungan LKAR untuk melakukan penelitian di kampung Rantau Bertuah. Harapannya dengan penelitian ini memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan pagi itu, salah seorang tokoh masyarakat yakni Badi, menjelaskan tentang sejarah berdiri nya Rantau Bertuah.
“Dimulai tahun 1993 beberapa masyarakat mulai hadir di sekitaran kampung Rantau Bertuah yang sebelumnya adalah hutan,” pungkas Badi.
#AK20