MEDAN – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, telah secara resmi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon Gubernur yang akan maju di putaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumut 2018.
Pernyataan pengusungan Djarot disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta pada Kamis (4/1/2018) siang. Djarot diumumkan bersama sejumlah bakal calon yang akan diusung PDIP lainnya.
(Baca Juga: PDIP Akan Umumkan Calon di Pilgub Jabar, Jateng, Lampung dan Papua pada 4 Januari)
Pengusungan Djarot ini mendapatkan tanggapan beragam dari warga. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang mencibirnya.
Dedi (31), warga Medan Tuntungan, Kota Medan menyebutkan kehadiran Djarot yang diusung PDIP di Pilgub Sumut akan memberikan warna lain dalam kontestasi politik lima tahunan itu. Namun ia berharap, kehadiran Djarot tak sebatas untuk memenuhi hasrat politik partai pengusungnya untuk meraih kekuasaan di Sumut jelang pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden di tahun 2019 mendatang.
“Silahkan saja, toh undang-undang memperbolehkan kok. Untuk kapasitas kita tidak sangsikan, karena Pak Djarot juga pernah menjadi kepala daerah di Blitar dan juga Jakarta. Tapi pengetahuan pak Djarot soal masalah-masalah krusial di Sumut ini yang kita sangsikan. Oleh karena itu, kita harap nantinya dia didampingi orang yang benar-benar memahami kondisi Sumatera Utara,”tukasnya.
Sementara itu, Ebenezer (55), warga Sunggal, Deliserdang, menilai pengusungan Djarot oleh PDIP tidak lah tepat. Djarot dinilai bukan sosok yang memahami kondisi Sumatera Utara baik secara sosial, cultural, ekonomi maupun politik. Ketidakpahaman itu dianggap akan menghambat Djarot menjalankan pemerintahan jika terpilih nantinya.
“Saya kok kurang setuju ya. Karena dia kan bukan orang sini, dan tidak pernah tinggal disini. Jadi pasti tidak tahu betul masalah disini. Lagipula, kalau dia gagal, apa dia punya beban. Toh dia tinggal pindah ke daerah asalnya. Jadi lebih baik yang memang punya hubungan emosional dengan Sumut lah. Pasti lebih sungguh-sungguh,”tandasnya.
Meski begitu, Eben sadar betul bahwa Djarot yang merupakan kader PDIP, hanyalah petugas partai yang akan selalu memenuhi perintah ketua umumnya. Oleh karena itu dia pun berharap agar Djarot nantinya dapat memilih calon wakil gubernur yang berasal dari Sumatera Utara.
“Apa enggak ada satupun orang Sumut ini yang bisa jadi pemimpin. Harusnya mereka dikedepankan,” tandasnya. (muf)
(kha)