SELAIN keindahan alamnya, Indonesia juga dikenal sebagai tempat ditemukannya peninggalan- peninggalan bersejarah yang tersebar di seluruh daerah. Nah, dari beberapa kota itu, Kota Jakarta menjadi tempat wisata favorit, salah satunya adalah Museum Bahari Indonesia.
Mengulik lebih dalam, Museum Bahari merupakan bangunan bekas peninggalan VOC yang menyimpan sekitar 126 buah koleksi benda-benda bersejarah kelautan terutama kapal dan perahu niaga tradisional.
Selain itu, dalam museum tersebut juga dipamerkan berbagai foto, lukisan, alat navigasi, dan juga beberapa replika perahu, seperti perahu mayang, perahu lancing kuning, perahu pinisi, dan kapal modern.
BACA JUGA:
Pemerintah Swiss Keluarkan Aturan yang Melarang Lobster Direbus Hidup-Hidup dalam Air Mendidih
Gedung Museum Bahari semulanya merupakan gudang penyimpanan rempah-rempah dan hasil bumi oleh Kongsi Dagang Belanda (VOC). Tempat tersebut dahulu diketahui sebagai pusat perniagaan yang begitu sibuk sehingga membutuhkan penjagaan ketat.
Bentuk bangunannya yang antik pun kerap kali dipakai sebagai lokasi pemotretan pre-wedding dan lokasi pengambilan gambar untuk video klip. Museum ini terdiri dari kompleks bangunan yang terdiri atas dua bagian, yaitu sisi barat yang disebut Gudang Barat (Westzijdsch Pakhueizen) dan Gudang Timur (Oosjzijdsch Pakhuizen).
Menurut informasi, Museum Bahari Indonesi terbagi ke dalam sejumlah pembagian ruang, diantaranya Ruang Masyarakat Nelayan Indonesia, Ruang Teknologi Menangkap Ikan, Ruang Tekhnologi Pembuatan Kapal Tradisional, Ruang Biota Laut, Ruang Pelabuhan Jakarta (Pusat Perdagangan Dunia), Ruang Navigasi, dan Ruang Pelayaran Kapal Uap Indonesia-Eropa.
Museum Bahari Indonesia terletak di Jalan Pasar Ikan 1, yaitu di sekitar kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Untuk bisa sampai ke tempat ini, Anda bisa menggunakan transportasi umum, kendaraan pribadi, ataupun berjalan kaki.
BACA JUGA:
Kubah Ide, Spot Wisata di Bandung yang Dipenuhi Ribuan Catatan Kecil
Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa menempuh perjalanan melalui Jalan Tol Pelabuhan dan setelah menempuh jarak sekitar 200 meter di Jalan Pakin Anda akan melihat Menara Tua Kantor Syahbandar. Sedangkan jika berjalan kaki, Anda bisa berjalan mulai dari Taman Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta) atau stasiun Kota dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Harga tiket masuk museum ini juga terbilang murah meriah, yaitu dewasa Rp2.000 sedangkan untuk mahasiswa, pelajar, dan anak-anak cukup Rp1.000 per orang. Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah dari Museum Bahari, Anda juga bisa menyewa pemandu wisata Berbahasa Indonesia dengan tarif Rp25.000 atau pemandu dengan Bahasa Inggris-Belanda dengan tarif sebesar Rp50.000.
(ndr)