MEDAN – Seorang wanita merasa tidak terima saat dirinya dituduh menerobos lampu merah ketika melintas di Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ia pun menolak ditilang karena merasa dirinya tidak bersalah. Melalui akun facebook @Roselaina BanCin, ia menceritakan pengalaman pahit itu di media sosial.
Ia menuturkan, saat itu dirinya melintas di Jalan Gatot Subroto pada Kamis 1 Februari 2018 sekira pukul 11.00 WIB. Rose bersikeras jika ia tidak melanggar lampu merah karena ketika melintas lampu masih menyala kuning. Polisi yang sudah berdiri di tengah jalan itu lalu mencegat dan segera melakukan tindak penilangan. Surat Izin Mengamudi (SIM) milik Rose pun hendak ditahan oleh polisi akibat tuduhan pelanggaran itu.
(Baca juga: Puting Beliung Landa Martapura, Marbot Masjid Tertimpa Lampu Taman)
“Surat-surat dan lampu menyala tapi saya ditilang dengan alasan menerobos lampu merah di sekitar Jalan Gatot Subroto (daerah air mancur). Saya mencoba jelaskan kepada mereka bahwa saya tidak menerobos lampu merah dan lampu masih kuning dan banyak kendaraan yang lainnya juga yang masih jalan namun pihak tersebut tetap berkeras saya telah melangggar. Ketika saya melanggar kenapa hanya saya yang diberhentikan? Setelah coba jelaskan dan merasa keberatan saya coba usulkan kepada pak polisi untuk buka CCTV,” tulis Rose dalam postingannya.
Meski sudah berargumen panjang lebar polisi tersebut tetap ngotot hendak menilangnya. Petugas kemudian mengeluarkan surat tilang. Rose masih tetap tidak terima dan kembali menganjurkan untuk membuka rekaman CCTV. Tak lama kemudian beberapa polisi yang ada di lokasi mencoba menanyakan akar masalahnya dan berusaha membela rekan mereka yang menilang Rose.
“Karena sudah lama berdebat akhirnya seorang dari mereka setuju untuk buka CCTV namun saya harus bayar biaya untuk buka CCTV tersebut. Saya heran kenapa harus bayar,” keluhnya.
(Baca juga: Biaya ICU Rp15 Juta/Hari, Keluarga Pasien Korban Kecelakaan Curhat di Medsos)
Lucunya, polisi yang menilang tersebut justru hendak buru-pergi meninggalkan lokasi dengan dalih mengawal aksi demo di Lapangan Merdeka. Rose pun semakin heran dengan alasan polisi itu dan merasa dibohongi. Setelah lama berdebat seorang ibu-ibu datang menghampiri mereka dan mencoba memberi penjelasan namun tetap saja tak digubris oleh polisi.
“Setelah abang saya datang mereka malah mengatakan akan buka CCTV di pengadilan dan tidak bisa buka CCTV sekarang. Polisinya plin plan, awalnya mengatakan bisa dan sekarang tidak bisa. Saya merasa sangat heran, dipersulit dan dirugikan dengan kinerja bapak-bapak ini. Sangat tidak sesuai SOP. Logika saja apa ada orang yang akan menerobos lampu merah kalau sudah lihat ada polisi yang razia?” terang Rose.
(put)