JAKARTA – Pemenang lomba renang sejauh 39,1 Kilometer di Selat Sunda, Kopral Dua (Kopda) Marinir Budi Santoso membeberkan rahasia cara untuk menjadi pemenang. Yakni, satu-satunya nutrisi agar tubuhnya tetap bugar melawan derasnya ombak malam hari, ia hanya membawa bekal madu yang dicampur dengan air.
“Saya hanya bawa madu saja,” katanya kepada Okezone, Selasa (14/3/2018).
Pada awalnya, Budi sama sekali tidak percaya jika dirinya kembali mengukir juara pertama dalam lomba renang di perairan Selat Sunda. Namun, akhirnya Budi dapat mencapai di garis finish di Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.
“Awalnya saya enggak percaya, saya bisa menang, karena sebelumnya saya mau nyerah, saya ngantuk tapi saya langsung tekadin untuk sampai ke garis finish,” lanjutnya.
Berkat semangat yang sangat tinggi, Budi berhasil memenangkan lomba renang tersebut bahkan dirinya berhasil memecahkan rekor tercepat yakni 9 jam 29 menit 56 detik mematahkan catatan waktu tercepat sejak 1996 yang diukir Praka Mar Tayuri yang pada 1996 menyeberang Selat Sunda dengan waktu 9 jam 47 menit dan 5 detik.
Budi melanjutkan, selain rasa kantuk yang menyerang. Dirinya juga sempat diganggu oleh ubur-ubur yang sewaktu-waktu dapat mematikan para perenang. Untuk menghindari hal itu, Budi harus melumuri sekujur tubuhnya dengan oli atau margarin.
“Olesin oli kapal atau margarin, itu ubur-ubur enggak mau ngengat,” tuturnya.
Budi merasa bangga bahwa dirinya bisa naik ke podium juara satu dalam lomba renang, yang sebelumnya di raih di Selat Bangka Belitung (Babel) dan Selat Kepulauan Riau.
“Dulu sempat juara juga di Babel dua kali juara satu, kemudian di Kepulauan Riau tahun 2010 saya hanya dapat juara empat apa lima gitu, tapi kalau di Selat Madura saya enggak dapat,” ungkapnya.
Pria yang masuk ke Kopra Marinir pada tahun 2004 ini mengaku sangat bangga mendapatkan juara pertama dalam lomba yang bergengsi di kalangan Korps Marinir. “Alhamdulillah, hadiahnya (Mitsubishi Xpander) saya hibahkan kepada keluarga,” tutupnya.
(Ari)