TAHUKAH Anda, bahwa pada setiap 24 Maret dikenal sebagai Hari TBC Sedunia? Di mana, perlu diketahui bahwa di Indonesia kasus akan penyakit TBC atau Tuberculosis sendiri tidak bisa dianggap remeh.
Mengapa tidak bisa dianggap remeh? Bagaimana tidak, sebab Indonesia sendiri diketahui sebagai negara kedua dengan kasus TB tertinggi di dunia, setelah India. Dimana disebutkan pada tahun 2016 saja terdapat kurang lebih 247 kasus kematian per harinya yang disebabkan oleh kasus TBC, dan di 2016 juga tingkat penderita penyakit ini sudah menyentuh angka sebanyak 1.020.000 penderita.
Namun sayanggya, tingkat kepedulian akan betapa serius dan bahayanya penyakit TBC, yang merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian terbesar di dunia ini di Indonesia bisa dibilang belum cukup.
Berangkat dari fakta inilah, dua aktor film ternama Tanah Air, Vino G Bastian dan Reza Rahardian memutuskan untuk peduli dan ikut mengkampanyekan sosialiasi soal penyakit TBC kepada masyarakat luas melalui program kampanye #PeduliKitaPeduliTBC . Namun sebetulnya, selain itu alasan pribadi apakah yang menjadikan kedua aktor tampan ini memilih untuk fokus peduli spesifik terhadap penyakit TBC? Tak dinyana tak diduga, kedua aktor tampan ini memiliki latar belakang alasan yang sama, di mana keduanya berangkat dari pengalaman pribadi memiliki sahabat dekat yang adalah mantan penderita TBC.
“Saya tuh punya temen di Bali, kalau ke Bali tuh pasti ketemu dia. Nah lalu sampai di beberapa waktu tiba-tiba kok dia hilang kabar, ternyata setelah diusut dia sakit TBC. Lalu temen saya itu akhirnya sembuh setelah menjalani pengobatan selama 6 bulan, 2 bulan setelah dia sembuh saya baru ketemu,” ungkap Vino saat dijumpai Okezone, Minggu (25/3/2018) dalam acara media gathering “Peduli Kita Peduli TBC” di kawasan Jakarta Pusat.
Vino juga menambahkan, kasus dari sang teman tersebut kurang lebih menjadi momentum dirinya untuk lebih mencari tahu lebih dalam lagi soal penyakit TBC,
“Setelah saya tahu dia kena TBC, di situ saya mulai baca-baca soal penyakit ini, dan kaget banget liat fakta-fakta seputar kasus penyakit ini. Kaget banget liat fakta kalau kasus TB banyak banget dan memakan korban banyak. Setelah India tuh, ya kita Indonesia kasus terbesarnya. Tiap tahun 1 juta kasus baru, 300 orang tewas tiap harinya. Buat saya kondisi ini sudah mengkhawatirkan. Banyak orang yang masih anggap penyakit ini batuk biasa, 1/3 saja lah yang menganggap serius. Dari sini saya cari tahu, dapat data, sampai akhirnya peduli soal penyakit TBC,” tambahnya.
Orang Labil dan Tertutup Cenderung Jadikan Gawai Pelarian
Senada dengan Vino, latar belakang yang sama pun diungkapkan oleh Reza. Reza juga mengaku bahwa sahabat dekatnya pun adalah seorang mantan penderita TBC.
(Kiki/Okezone)
“Sahabat saya ada yang kena TBC, lalu dokter dia juga menginformasikan bahwa temen saya itu harus dijaga sekali pengobatannya karena sifatnya yang continuity, jadi terus-menerus, karena sekali saja lewat maka proses pengobatannya harus diulang lagi dari awal. Jadi saya tahu banget proses penyembuhan dia selama kurang lebih 6 bulan, ada lagi temen saya yang menjalani pengobatan kurang lebih selama 9 bulan. Jadi ya inner circle sendiri yang mengalami,” ujar Reza saat ditemui Okezone dalam kesempatan yang sama.
Berangkat dari kejadian tersebut lah, Reza akhirnya memutuskan untuk peduli terhadap penyakit TBC dan ikut serta dalam program sosialisasinya pada masyarakat luas.
“Terjadi kasusnya di inner circle sendiri, terus juga angka kasus TB di Indonesia tinggi. Saya lihat ini jadi momentum yang tepat lah untuk saya gabung dalam program kampanye Peduli Kita Peduli TBC ini. Ini kontribusi kecil saya untuk membantu menyebarkan kepedulian soal penyakit TB ini,” pungkasnya.
(ndr)