Chef Ini Sebut Masa Depan Kue Artis di Ujung Tanduk, Kenapa?

MARAKNYA artis yang membuka toko kue tentu mencuri perhatian masyarakat. Masyarakat menjadi penasaran untuk mencicipi kue, terutama yang dikeluarkan oleh idolanya. Akan tetapi, bila diperhatikan sekarang ini popularitas kue artis mulai menurun.

Menurut chef profesional, Rahmat Kusnedi, kue artis sekarang ini bisa dikatakan sedang berada di penghujung masa. “Sekarang kalau dilihat dari 100% mungkin tinggal 30%, maksimum 40%,” ungkapnya saat ditemui dalam sebuah acara, Senin (9/4/2018) di kawasan Jakarta Selatan.

Lantas mengapa bisa demikian? “Mungkin ketahanannya karena si artis ini bukan dibikin fondasinya dulu. Ibarat rumah, ini dibikin rumah bedeng, dibangun di mana saja, dirubuhkan kapan saja mudah. Beda kalau kita beli yang benar, bikin fondasi yang benar, kita susun kamarnya, ruang-ruangnya disusun itu akan lebih kuat,” jawab Chef Rahmat.

Lebih lanjut chef yang juga menjabat sebagai President Indonesia Pastry Alliance itu mengatakan bila kue artis bisa ambruk kapan saja. “Kalau saya melihat sekarang ini sudah mulai di penghujung karena banyak kelemahan-kelemahan yang bikin goyang. Satu, inovasi tidak ada, bikin boring. Kedua, ya jaringan, mereka kekuatannya hanya di Instagram saja,” paparnya.

(Baca Juga: Tak Hanya Tangguh, Kecantikan 10 Petinju Wanita Ini Bikin Pria K.O Seketika)

Sebenarnya menurut Chef Rahmat kemunculan kue artis adalah ide yang brilian. “Artisnya tahu peluang, melihat. Tapi tidak didasari dengan partner yang kuat di dalam produksi. Suatu hal yang instan belum tentu kuat,” jelasnya. Selain itu, banyaknya haters juga memengaruhi kepercayaan orang untuk membeli.

Ditambahkan oleh Chef Rahmat bila kondisi ini sebenarnya bisa menguntungkan bagi para pelaku industri di bidang kue.

(Baca Juga: Cara Sehat Masak Mi Instan yang Bikin Pengawetnya Luruh)

“Sekarang sudah mulai dikembangkan oleh artis-artis itu, pelaku industri harus lebih jeli. Mereka (para artis) sudah memperkenalkan kuenya seperti ini, mereka (pelaku industri) tinggal touch up lagi kuenya disempurnakan, ‘kan banyak yang komen tentang kue kurangnya dimana,” pungkasnya. (hel)

(ful)