Duka Nathan-Evan, Bocah Kakak Beradik Korban Tewas Bom Surabaya

KECERIAAN seorang anak menjadi sesuatu yang menghangatkan di keluarga. Namun, kini keceriaan tersebut sirna, tatkala orangtua harus kehilangan anaknya akibat ledakan bom yang mengguncang Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Surabaya, Jawa Timur.

Nathan dan Evan harus meregang nyawa karena terkena ledakan bom yang belakangan diketahui ikut menewaskan belasan orang lainnya, pada Minggu (13/5/2018) pagi itu.

Evan yang masih menginjak usia 12 tahun lebih dulu dipanggil sang Pencipta saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bedah Surabaya. Berselang delapan jam, sang adik ikut menyusul sang kakak setelah sempat menjalani amputasi akibat pendarahan.

Informasi tersebut sempat tersiar dalam laman media sosial Birgaldo Sinaga. Meninggalnya Nathan sekira pukul 20.12 WIB menambah daftar nama korban tewas akibat ledakan bom Surabaya menjadi 13 orang.

“Belum berselang 8 jam kematian Evan (12) yang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria, akhirnya Nathan (9) adik Evan sekitar pukul 20.12 WIB menyusul kakaknya Evan menuju Rumah Bapa di Surga,” tulis Birgaldo Sinaga.

“Turut berduka cita yang sedalam dalamnya buat orangtua dan keluarga yg ditinggalkan kedua anak terkasih Evan dan Nathan,” imbuhnya.

Meninggalnya kakak beradik itu pun mengundang simpatik masyarakat, terutama para netizen. Mereka menyampaikan beragam rasa duka cita kepada Nathan dan Evan serta para korban bom Surabaya lainnya.

“Maafkan kami ya adik2ku…Karena kami belum berhasil merangkul saudara2 kami yang terjerumus kedalam kesesatannya….,” tulis Jaka Lubis merespons kabar duka itu.

Senada diungkapkan Muhammad Gan L, “Saya tidak bisa berkata apa2, yg saya rasakan saat ini adalah melihat ke2anak anak ini seperti melihat anak saya sendiri. Gak kebayang rasa sakit seperti apa apabila terjadi pada kita semua. Saya mengutuk keras manusia biadad yg melakukan aksi tersebut. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan ke ikhlasan yg besar untuk melepaskan kepergian ke2 anak nya,walaupun saya sadari semua itu sangat berat sekali untuk ortu korban,” tulisnya.

Akun Niluh Djelantik ikut menyampaikan kabar duka serupa dalam akun media sosialnya. Postingannnya pun langsung dibanjiri komentar.

“RIP Nathan.

Pukul 20.15 Nathan meninggal dunia akibat terlalu banyak serpihan bom yang ada di dalam tubuhnya 😭. Selamat jalan nak, malam ini kamu pergi tuk temani kakakmu di surga.

Maafkan kami yang tak bisa menjagamu hingga tumbuh dewasa.

Maafkan kami nak.

Bunda tak lagi bisa berkata-kata.

Untuk para teroris : kalian memang bangsat. Yakinlah karma akan menemukan kalian satu persatu,” tulis Niluh Djelantik selepas meninggalnya Nathan.

Nitaeunike3061, dalam kolom komentar mengungkapkan rasa dukanya sekaligus mendorong aparat kepolisian untuk menangkap dalang pelaku teror tersebut.

“Pliss.. Pati Indonesia, tangkap dan hukum mati aktor inteleknya, kig bisa kecolongan? Kmn BIN? Apa kerjanya? Hrskah banyak lagi nyawa anak2 yg jd korban? Ya Tuhan.. Kasihilah bangsa kami,” tulisnya.

(Ari)