JAKARTA – Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang telah mengguncang Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018) pagi menyisakan banyak dampak. Tidak terkecuali, salah satu wisata alam yang dimintai banyak wisatawan, yakni Gunung Rinjani.
Kabarnya longsor juga terjadi di salah satu gunung tertinggi di Indonesia tersebut. Sehingga membuat Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), NTB menutup jalur pendakian Gunung Rinjani untuk sementara.
Beberapa pendaki justru masih di dalam jalur pendakian bahkan puncak Rinjani. Hal itu berdasarkan pantauan Okezone, di mana dalam media sosial tersebar video suasana mencekam yang dialami para pendaki.
Seperti akun Facebook, Jaringan Iklim Global, dia mengunggah sebuah video yang direkam langsung dari lokasi kejadian oleh pendaki di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Dalam video tersebut diperlihatkan bagaimana detik-detik saat terjadinya gempa. Di sana para pendaki gunung Rinjani masih berada di atas gunung dan berada di sekitar tenda yang mereka dirikan.
Terlihat sedikit guncangan yang diduga gempa serta longsor yang terjadi di gunung Rinjani. Selain itu, dalam video juga memperlihatkan banyaknya debu-debu berwarna cokelat berterbangan.
Suara seseorang dalam video tampak terus mengucapkan kalimat Allahu Akbar, ya Allah, sebagai tanda kekhawatirannya. Selain itu, ada yang berkata “Beri hamba kondisi baik untuk turun Ya Allah.”
Lebih lanjut, video kondisi Rinjani dari kejauhan pun tampak diposting oleh akun Facebook Islamic Strength. Dia mengunggah sebuah video keadaan Gunung Rinjani dari kejauhan yang menampilkan debu bertebangan. Suara dalam video terus menyebutkan, “Asyhadu Alla ilaaha illallah wa astaghfirullah” beberapa kali.
Kemudian, video menampilkan bangunan runtuh dan menara masjid yang rusak karena dampak gempa. Islamic Strength juga memposting foto dengan sebuah caption,
“Semoga Allah memberikan kemudahan kepada rakyat Indonesia. Gempa dahsyat telah melanda tujuan wisata populer di Indonesia, menewaskan sedikitnya 10 orang. Gempa berkekuatan 6,4 menghantam pulau Lombok tengah Indonesia pada Minggu pagi. Pulau ini menarik wisatawan dari seluruh dunia dan terletak sekitar 40km (25 mil) timur Bali.”
Menanggapi seluruh pendaki yang terjebak, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono sebelumnya telah mengatakan jika seluruh pendaki yang sudah berada di atas pegunungan diminta untuk tidak bergerak karena masih terjadi beberapa kali gempa susulan. Hal itu berpotensi menimbulkan longsoran yang membahayakan keselamatan jiwa.
Berdasarkan informasi petugas BTNGR Resort Sembalun, kabupaten Lombok Timur, jumlah pendaki yang naik gunung sejak Jumat 27 Juli 2018 sebanyak 788 orang. Sedangkan yang terdata di Resort Senaru, kabupaten Lombok Utara, hanya 38 orang, termasuk pemandu wisata gunung.
“Kami masih memantau perkembangan di dalam kawasan. Kami belum melakukan evakuasi sampai situasi stabil,” tegas Sudiyono.
(fid)