Sejumlah Anggota TNI AU Ngamuk hingga Rusak Toko Cuma Gara-Gara PlayStation

MEDAN – Sejumlah oknum TNI mendatangi dan merusak toko mainan di Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Minggu 23 September 2018 malam. Bangunan toko tiga lantai itu dirusak hingga beberapa barang hancur berantakan.

iNews melaporkan, kejadian bermula saat anak dari salah satu oknum tersebut datang untuk mengambil PlayStation (PS) miliknya yang diservis di toko tersebut. Namun karena tidak puas dengan pelayanan pegawai toko, sang anak membatalkannya.

Pegawai toko kemudian mengenakan charge Rp100.000 untuk biaya pembatalan servis tersebut. Tak lama sang anak datang kembali bersama ayahnya, yang berujung cekcok hingga perkelahian dengan salah seorang pegawai toko tersebut.

Karena terkena pukulan tongkat, ayah dari anak tersebut yang berseragam TNI datang membawa rekan-rekannya dan merusak sebagian toko.

“Anak itu datang mau ambil PlayStation-nya yang diservis. Karena sudah malam dan toko mau tutup serta tidak ada teknisi, saya bilang besok saja. Dia kemudian membatalkan servis dan datang bersama orang tuanya,” kata Firda, keluarga pemilik toko, Selasa (25/9/2018).

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=FMTidcZ3wwc&w=560&h=315] 

Selain merusak, puluhan oknum diduga TNI AU itu menganiaya pemilik dan pegawai toko hingga mereka mengalami sejumlah memar di tubuh.

“Sempat ribut-ribut di parkiran dan kami mau rekam. Tapi ponsel kami diambil dan dibanting terus langsung dipukul. Abang saya juga kena, tapi saya yang paling parah,” kata keluarga pemilik toko, William Charles.

Pihak kepolisian dan TNI yang mendapat informasi langsung datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Kasus pengerusakan dan penganiayaan ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi, korban, dan barang bukti yang ada.

Sementara Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewando Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat anak dari seorang anggota TNI AU, Pelda Muhammad Chalik memperbaiki PS ke rental.

Saat hendak diambil, ternyata PS milik anak Pelda Chalik belum diperbaiki. Pemilik rental PS malah meminta uang sebesar Rp100.000 sebagai biaya cas. “Hal ini tentu menyebabkan Pelda Chalik cekcok dengan petugas kasir rental play station tersebut yang kemudian dicegat oleh satpam,” tegas Lengkey, Selasa (25/9/2018).

Lengkey menambahkan, Pelda Chalik dan pemilik rental PS, Joni terlibat perkelahian setelah terlibat adu mulut. “Sang pemilik toko bersama rekannya mengeroyok anggota saya. Tak hanya itu, anggota saya juga dipukul dengam stik baseball berbahan besi,” tutur Lengkey.

Akibat pengeroyokan tersebut, Pelda Chalik mengalami luka-luka di bagian wajah dan pinggang, sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. “Jadi permasalahannya karena Pelda Muhammad Chalik tidak terima diminta bayaran oleh pihak jasa rental PS sementara PS anaknya belum diperbaiki,” tandas Lengkey.

Terkait dugaan perusakan rental PS yang dilakukan personel TNI AU, Lengkey membantah hal tersebut. Menurutnya, pada saat kejadian teman Pelda Chalik dari TNI AU hanya ingin menjemput rekannya. “Jadi mereka hanya datang untuk jemput rekan mereka serta meminta penjelasan,” urainya.

Namun, kata Lengkey, persoalaan tersebut kini sudah diselesaikan kedua pihak dengan jalur kekeluargaan. “Pemilik PS sudah meminta maaf. Dan saya menyaksikan langsung perdamaian itu,” pungkasnya.

(fid)