JAKARTA – Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno angkat bicara soal hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang merilis bahwa pasangan tersebut kalah dari kandidat Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin.
Menurut Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, adalah hal wajar bila petahana unggul di beberapa hasil survei. Namun, kata dia, dari beberapa pesta demokrasi, ada pula yang hasil akhirnya tidak sesuai dengan prediksi lembaga survei.
“Namun belakangan ini terlalu sering lembaga survei salah dan hasilnya petahana kalah. Kami yakin waktu 7 bulan ini akan cukup untuk memastikan Prabowo-Sandi unggul,” kata Dahnil kepada Okezone, Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Dahnil mencontohkan, dalam survei yang dilakukan saat pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2017, petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat karep diunggulkan. Namun, hasil akhirnya justru berbeda. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno malah yang memenangi kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Survei Pak Foke (Fauzi Bowo) dulu juga lebih tinggi dibandingkan Pak Jokowi. Survei Ahok juga jauh lebih tinggi dibandingkan Anies dulu ketika Pilkada DKI. Hasilnya? Pak Foke kalah pun demikian Ahok,” tutur Dahnil.
Dengan jangka waktu kampanye yang lebih lama, Dahnil meyakini hasil elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi semakin lama akan meningkat. Selain itu, kata dia, masih banyak lembaga survei yang hasilnya tidak merepresentasikan pilihan masyarakat sebenarnya.
“Banyak survei yang dilakukan mengalami kegagalan memprediksi karena tidak mampu memotret secara update preferensi pemilih dan dinamika sikap pemilih apalagi dengan jangka waktu pilpres yang masih 7 bulan lagi,” tutur Dahnil.
(Baca Juga : Survei SMRC: 73,4% Masyarakat Merasa Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi)
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengutarakan bahwa elektabilitas pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin masih unggul dibandingkan pasangan capres Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
“Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul 60,4 persen dari pasangan penantang Prabowo-Sandiaga yang memperoleh 29,8 persen dari suara responden,” ungkap Djayadi di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
(Baca Juga : Kalah dalam Survei SMRC, PAN: Prabowo-Sandi Akan Lebih Giat Yakinkan Pemilih)
(erh)
(han)