BAGI sejumlah orang, laba-laba mungkin adalah hewan yang menakutkan. Terlebih ada laba-laba yang beracun dan mematikan seperti Darling Downs. Tapi siapa sangka, hewan yang mudah ditemukan di Queensland, Australia itu ternyata dapat dapat membunuh sel-sel kanker tertentu.
Penelitian QIMR yang dilakukan oleh Berghofer Medical Research Institute menemukan peptida yang diekstrak dari kelenjar racun laba-laba jaring-jaring Darling Downs dan disintesis secara kimia memiliki sifat anti-kanker. Senyawa itu dapat membunuh sel kanker melanoma pada manusia dan menghentikan penyebarannya. Selain itu, peptida juga terbukti sangat efektif dalam mengobati sel-sel tumor wajah Tasmanian devil sehingga dapat menjadi dasar perawatan kanker baru.
Peneliti utama, Dr Maria Ikonomopoulou mengatakan peptida diuji dalam percobaan laboratorium terhadap senyawa serupa dari laba-laba Brasil. Hasilnya senyawa dari laba-laba Australia memiliki efek yang sangat besar. Hasil ini membuat para peneliti merasa terkejut.
Baca Juga: Deretan Wanita Tercantik Dunia Sepanjang Masa, Siapa Sajakah?
Sekadar informasi, peptida merupakan rantai asam amino yang dihubungkan satu sama lain oleh ikatan amida. Peptida dari laba-laba biasanya digunakan dalam penelitian internasional untuk menguji sifat antibiotik dan anti-kankernya.
“Kami menemukan peptida laba-laba jaringan corong Australia lebih baik dalam membunuh sel-sel kanker melanoma dan menghentikannya menyebar. Senyawa ini juga tidak memiliki efek beracun pada sel-sel kulit yang sehat. Kami berharap bahwa senyawa ini di masa depan dapat dikembangkan menjadi pengobatan baru untuk melanoma,” ungkap Dr Maria seperti yang dikutip Okezone dari ABC, Senin (8/10/2018).
Sementara itu, peptida dari Darling Downs juga dapat membunuh sel-sel Devil Facial Tumour Disease (DFTD). DFTD merupakan kanker menular dan dapat menyebar dengan gigitan. Kanker ini dapat menyebabkan tumor tumbuh di dalam wajah atau mulut hewan. Hingga saat ini belum ada obat untuk kanker tersebut. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan ada kemajuan untuk pengobatan DFTD maupun pembuatan vaksin.
Baca Juga: 6 Gaya Tampilan Petinju Muslim Khabib Nurmagomedov yang Bikin Perempuan Luluh Dibuatnya
Lebih lanjut Dr Maria mengatakan para peneliti akan terus menyelidiki potensi senyawa bioaktif yang berasal dari racun untuk mengobati melanoma, penyakit hati, obesitas dan metabolisme. Mereka akan bekerja sama dengan industri biofarmasi. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports dan Cell Death Discovery.
(hel)