MAKASSAR – Beredar video penemuan bocah perempuan korban gempa di Palu masih hidup berlumuran lumpur saat terjadi likuefaksi.
Video tersebut kemudian jadi bahan oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan kabar bohong alias hoaks. Dalam video tersebut ditambahkan kata-kata bombastis bahwa anak tersebut ditemukan masih hidup setelah dua minggu terkubur.
Sang pemilik video kemudian memberikan klarifikasi untuk menghentikan hoaks yang beredar. Adalah Moh Ujhank Pradisty yang merekam video tersebut 28 September 2018 atau tak lama setelah gempa yang terjadi.
(Baca juga: Video Dokter Tunjukkan Bau Busuk Mayat Korban Gempa Palu Jadi Viral)
Yang bersangkutan kemudian memberi klarifikasi bahwa video tersebut bukan diambil di Petobo dan Balaroa, tapi ditemukan di Desa Langaleso, Sulteng.
Selain kabar hoaks ini, sebelumnya juga beredar video seorang ibu ditemukan masih hidup setelah dua minggu dengan kondisi penuh lumpur. Kabar ini kemudian langsung dibantah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Tidak benar video yang mengabarkan “Korban Palu, Sudah 2 Minggu Terkubur Lumpur Masih Selamat” https://t.co/1ifVJYTa2W
Video tersebut diambil relawan yang menyelamatkan Ibu dan bayinya yang terseret likuifaksi di Jono Oge di Desa Langaleso pada 28/9/2018 malam setelah kejadian. pic.twitter.com/yHPpbCjqLk — Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 18 Oktober 2018
“Video tersebut diambil relawan yang menyelamatkan Ibu dan bayinya yang terseret likuefaksi di Jono Oge di Desa Langaleso pada 28/9/2018 malam setelah kejadian,” tulis Sutopo di aku
(qlh)