Rupiah Menguat Tajam, Tahir: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat

Ekonomi, Headline30 Dilihat

JAKARTA – Selama sepekan terakhir, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar AS terus menguat. Hal ini membuktikan jika fundamental ekonomi Indonesia memang kuat.

“Seperti saya tekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat, tidak gejala krisis,” jelas salah satu miliarder Indonesia, Tahir saat berbincang dengan Okezone, Rabu (7/11/2018).

banner 300x250

 Baca juga: Tahir Tukar Dolar AS Senilai Rp2 Triliun ke Bank Indonesia

Walau begitu, pendiri Mayapada Group ini mengakui secara teknikal, penguatan Rupiah memang tidak terlepas dari tren pelemahan atas mata uang negara Paman Sam yang tengah berlangsung sekarang ini.

Situasi ekonomi yang positif, lanjut dia, tercermin dari defisit neraca perdagangan yang kian mengecil.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan pada Agustus 2018 mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar. Angka ini membaik dari kondisi defisit di bulan Juli 2018 sebesar USD2,01 miliar.

Adapun posisi ekspor Indonesia pada Agustus 2018 sebesar USD15,82 miliar, angka tersebut turun 2,90% dari realisasi di Juli 2018 USD16,24 miliar. Sementara dari sisi impor, pada Agustus 2018 tercatat sebesar USD16,84 miliar turun 7,97% dari posisi Juli 2018 sebesar USD18,30 miliar.

“Trade defisit begitu surplus, (Rupiah) akan kembali di bawah Rp15.000 per USD,” jelas Tahir.

 Baca juga: Intip Kekayaan Crazy Rich Surabayan, Tahir sang Pendiri Mayapada Grup

Pantauan Okezone, kurs Rupiah terhadap dolar AS terus menguat dalam sepepan terakhir. Mengacu data Yahoofinance, pada Kamis 1 November 2018, Rupiah masih berada di posisi Rp15.198 per USD. Sementara pada hari ini, Rabu 7 November, posisi terakhir Rupiah berada di level Rp14.670 per USD.

Sementara menurut kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah sempat menyentuh level Rp15.327 pada Selasa 30 Oktober 2018. Tapi, pada hari ini, mata uang Garuda tercatat Rp14.764 per USD.

(kmj)