SURABAYA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau terhadap kiai muda agar memilih pasangan capres-cawapres yang demokratis dalam Pilpres 2019. Serta tidak melakukan nepotisme dan tidak terlibat korupsi.
Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla saat menghadiri Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/2/2019). Silaturrahmi tersebut dihadiri sekira seribu kiai muda dari berbagai daerah di Indonesia.
“Selama empat tahun memimpin pemerintahan bersama pak Jokowi, kita bicara proyek pemerintah untuk kepentingan bangsa, tidak pernah membicarakan masalah proyek secara pribadi,” terang Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, pembicaraan yang dilakukan di lingkungan pemerintah selalu melalui forum rapat. Artinya, figur Jokowi sangat demokratis selama ini. Putra presiden Jokowi juga tidak pernah berurusan dengan proyek pemerintah.
Baca Juga: Jokowi Diminta Bikin UU Tentang PKL
Mereka membuka wirausaha tanpa berkaitan dengan pemerintah. Dimana membuka usaha pisang goreng dan martabak. Kondisi ini sangat berbeda dengan zaman dahulu yang punya proyek di pemerintahan.
“Yang menyebabkan suatu bangsa hancur dan jatuh, jika pemimpinnya otoriter dan dibarengi dengan nepotisme. Jatuhnya Pak Harto dan Venezuela adalah akibat itu,” paparnya.
Jusuf Kalla menambahkan, negeri ini akan aman dan nyaman kalau pemerintahan tetap berlanjut. Sebab tidak ada indikasi adanya nepotisme dan otoriter.
“Insya Allah kita mengalami situasi yang lebih baik dengan memilih pemimpin yang tak otoriter dan nepotisme,” tandas Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi – Ma’ruf Amin ini.
Sementara itu, Ketua Forum Gawagis Nusantara, H Agus Ma’sum Faqih atau Gus Ma’sum menyatakan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian para kiai terhadap keutuhan kehidupan berbangsa di tengah maraknya aksi – aksi memecah belah keutuhan bangsa.
Baca Juga: Ribuan Relawan Jokowi di Jabar Dibekali Strategi Menangkan Pilpres
(edi)