Tingkatkan Kapasitas Guru di Sekolah, School Improvement RAPP Bantu Wujudkan Program Pelalawan Cerdas

PEKANBARU – Program School Improvement yang digelar oleh Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dinilai sangat tepat sasaran dan sejalan dengan tujuh program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, yakni Pelalawan Cerdas.

Demikian disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pelalawan, M Zalal usai membuka pelatihan tingkat sekolah modul II bagi guru dan kepala sekolah mitra di Pelalawan yang merupakan program School Improvement RAPP, pada Senin (28/10/2019) siang, di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Riau.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan RAPP dalam memperhatikan dunia pendidikan. Jadi, program school improvement ini sejalan dengan tujuh program pemerintah, Pelalawan Cerdas. Kami di dinas pendidikan sangat terbantu dengan kegiatan ini, mengingat anggaran Disdik untuk melakukan kegiatan yang serupa sangat terbatas hanya melalui kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru), itu pun jarang. Dan Alhamdulillah melalui RAPP, malah sudah Pelatihan Modul II,” kata Zalal.

Sehingga, ia pun berharap kepada sebanyak 85 guru dan kepala sekolah dasar dari tiga kecamatan di Pelalawan, yakni Kecamatan Pelalawan, Langgam, dan Pangkalan Kerinci yang mengikuti kegiatan ini untuk berkonsentrasi penuh.

“Kesempatan untuk menyerap ilmu dalam pelatihan ini tidak datang dua kali. Makanya saya berharap bapak ibu konsentrasi, supaya ilmu yang didapat bisa diterapkan untuk ditransfer ke peserta didik. Karena sasarannya ke siswa, mencerdaskan anak bangsa, perilaku dan ilmunya,” imbuh Zalal.

Di tempat yang sama, Manager CD RAPP, Benni Logiardi mengatakan, bahwa tujuan dari program school improvement yaitu untuk meningkatkan kemampuan membaca, berbicara, berhitung siswa, berkontribusi pada pencapaian akreditasi sekolah dan pencapaian sekolah adiwiyata.

“Pada dasarnya tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan literasi. Supaya sekolah dapat mengasah kemampuan analisa anak didiknya. Makanya pelatihan ini dirancang untuk guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Dengan harapan pelatihan ini dapat mengembangkan skill guru sehingga mutu dan kualitas siswa juga meningkat,” kata Benni.

Lebih lanjut ditambahkan oleh Head of Education CD RAPP, Sundari Berlian, bahwa saat ini program ini telah bermitra dengan 60 sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah operasional RAPP. Dengan sebaran sekolah mitra sebanyak 18 SD di Kabupaten Pelalawan, delapan SD di Kampar, 13 SD di Kuantan Singingi (Kuansing), sebelas SD di Siak, dan sepuluh SD di Kepulauan Meranti.

“Pelatihan hari ini merupakan kelompok pelatihan kelima, yaitu untuk para guru yang berada di Pelalawan. Sebab empat daerah lainnya sudah dilaksanakan pada awal bulan. Untuk hari ini sendiri, ada 13 sekolah di Pelalawan yang ikut, karena lima sekolah lainnya sudah diikutkan saat Modul II bersama kelompok guru di Kampar sebelumnya,” kata wanita yang akrab disapa Neneng tersebut.

Sedangkan untuk pelatihan modul II ini sendiri, jelas Neneng, akan dibagi dalam dua gelombang yang terdiri dari IPA dan IPS pada gelombang pertama. Lalu, Bahasa Indonesia dan Matematika di gelombang kedua.

“Jadi pelatihan pada setiap gelombangnya ini akan diikuti oleh guru yang mengajar sesuai mata pelajaran di sekolahnya. Misal, hari ini gelombang pertama diikuti oleh guru IPA dan IPS,” jelasnya.

Kemudian, pada peserta yang diikutkan dalam pelatihan ini juga tidak sembarangan, melainkan telah melewati beberapa tahapan seleksi. Yang dalam pelaksanaannya, PT RAPP bersama dengan Disdik melakukan seleksi terhadap pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru dari sekolah mitra yang kemudian ditunjuk sebagai Fasilitator Daerah (FasDa). Para FasDa mengikuti Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan pemahaman mengenai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Proses Belajar Mengajar (PBM) dan Peran Serta Masyarakat (PSM) serta kemampuan dalam memfasilitasi pelatihan. Dengan adanya Modul baru yang disusun oleh TF setiap tahun, maka ToT untuk FasDa juga dilakukan setiap tahun.

Setelah dilakukan ToT untuk FasDa, selanjutnya RAPP memfasilitasi para FasDa untuk melaksanakan Pelatihan Tingkat Sekolah (Roll Out Training) yang diikuti oleh kepala sekolah, guru dan perwakilan komite sekolah.

Lalu, kepala sekolah, guru dan perwakilan komite sekolah yang telah mengikuti pelatihan tingkat sekolah (Roll Out Traning) menerapkan hasil pelatihan di sekolah masing-masing didampingi para FasDa bersama PT RAPP.

Untuk menindaklanjuti hasil-hasil pelatihan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut (RTL), Program School Improvement melaksanakan Perencanaan Tingkat Sekolah (School Planning Meeting), Kelompok Kerja Guru (KKG)/Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Pertemuan Reguler Fasilitator Daerah.Setelah satu tahun berjalan, Program School Improvement memasuki Modul-2. Modul ini terdiri dari Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Peran Serta Masyarakat (PSM) dan (PBM). Modul MBS dan PSM membahas tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengelola sekolah serta bagaimana caranya melibatkan peran serta masyarakat. Sasaran dari Modul ini adalah Kepala Sekolah, Guru Senior dan Komite Sekolah. Modul ini berfokus pada Supervisi, Transparansi, Akuntabilitas dan Kepala Sekolah Efektif.

Modul PBM juga membahas tentang hal-hal apa saja yang seharusnya guru lakukan agar proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Sasaran dari Modul ini adalah Kepala Sekolah dan Guru. Modul PBM ini terbagi untuk Kelas Awal yang berfokus pada Literasi dan Kelas Tinggi yang berfokus pada metodologi per mata pelajaran yaitu kemampuan/keterampilan dan proses khas mata pelajaran dan model pembelajaran.

Dari hasil Midline Survey bulan Juli 2019 yang dilakukan oleh FasDa di 60 sekolah mitra dan dibandingkan dengan hasil Baseline Survey bulan Oktober 2018 menunjukkan adanya perubahan positif terkait kualitas pembelajaran dari 26,36 persen (baseline 2018) menjadi 67,66 persen (midleline 2019), kepemimpinan dan pengelolaan sekolah dari 41,5 persen menjadi 61,95 persen dan hasil tes siswa dari 38,8 persen jadi 49,9 persen.

Keberhasilan program school improvement dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran ini juga diakui oleh Halimahtussyakdiah, guru SDN 001 Pelalawan. Menurutnya, program ini telah memberikan dampak positif terhadap sekolahnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Proses pembelajaran lebih maksimal dan hasilnya nampak. Kami lebih termotivasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Saya mengikuti sejak modul I,” kata Halimahtussyakdiah.

Ia juga berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan. “Semoga kegiatan seperti ini belanjut. Karena kami sudah melihat langsung hasilnya, pengetahuan anak lebih maju dan terbuka. Sehingga kami jadi yakin dapat menaikkan akreditasi. Sebelumnya B menjadi A. Sekarang sedang dalam proses penilaian akreditasi,” ungkapnya.

Kemudian, Ifniwati yang merupakan Guru IPA SD IT Attaqwa, juga mengatakan hal yang sama.

“Sangat bermanfaat karena berkat pelatihan ini, kami bisa meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah. Kami juga menjadi lebih memahami mengenai bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi anak didik dan meningkatkan kemampuan analisa mereka,” ungkapnya.