Wali Kota Pekalongan Meninggal Dunia, Wakilnya Dilarikan ke Rumah Sakit karena Syok

PEKALONGAN – Kabar meninggalnya Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid mengejutkan banyak pihak, termasuk orang terdekatnya. Salah satunya dialami sang wakil wali kota Saelany Mahfudz.

Saelany dikabarkan masuk di RSUD Bendan, diduga karena syok mengetahui kabar sang wali kota meninggal dunia secara mendadak.

Kepala Bagian Humas Pemkot Pekalongan, Arif Karyadi membenarkan kabar bahwa Wakil Wali Kota Saelany Mahfudz masuk RSUD Bendan dan menjalani perawatan.

“Betul, Pak wakil wali kota (Saelany Mahfudz) masuk rumah sakit dan saat ini sedang dirawat di RSUD Bendan,” ujar Arif Karyadi, Jumat (8/9/2017). “Mungkin bapak syok mengetahui kabar Pak Wali meninggal,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid meninggal dunia di RSUD Bedan Kota Pekalongan sekitar pukul 15.30 WIB, Kamis (7/9/2017).

(Baca juga: Wali Kota Pekalongan Meninggal Mendadak Usai Kunjungan dari Makassar)

Siang ini, seusai disalatkan di Masjid Agung Jami, jenazah Achmad Alf Arslan Djunaid akan dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Buaran Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

A. Alf Arslan Djunaid meninggal dunia setelah beberapa saat tiba dari kunjungan dinas ke Makassar Sulawesi Selatan. Orang nomor satu di Kota Pekalongan itu diduga terkena serangan jantung dan sempat terjatuh di kamar mandi.

“Benar Bapak Wali Kota telah meninggal, tadi saya sudah telefon ke adiknya. Kabarnya terkena serangan jantung dan jatuh di kamar mandi,” ujar seorang warga Pekalongan, yang enggan disebutkan namanya ketika dihubungi, Kamis (7/9/2017).

Meski telah berkawan lama, namun dia mengaku tak mengetahui pasti riwayat penyakit Wali Kota yang biasa disapa Alex tersebut. Kabar meninggalnya Alex yang sangat mendadak pun dengan cepat menyebar melalui pesan singkat di antara warga.

“Tahunya tadi siang, dikabari temen. Lalu saya telefon adiknya yang bernama Ana tapi dia enggak bilang apa-apa karena menangis terus. Baru kemudian telefon adiknya yang laki-laki memastikan kabar duka itu benar,” jelasnya.

(qlh)