DUA pesawat penumpang bertabrakan di atas langit Kota New York pada 16 Desember 1960. Insiden itu disebut-sebut sebagai kecelakaan pesawat yang paling tak disangka di kota besar AS. Kedua pesawat itu jatuh dan menewaskan 134 orang yang terdiri dari penumpang dan masyarakat .
Pagi itu cuaca di kota besar itu tengah bersalju saat pesawat United DC-8 yang berangkat dari Chicago terbang menuju Bandara Idlewild (saat ini menjadi Bandara Internasional John F. Kennedy) di Selatan Kota Queens. Kondisi cuaca yang buruk membuat pesawat United dialihkan ke mode bertahan. Pada saat yang bersamaan, sebuah pesawat penumpang TWA Super Constellation dari Dayton, Ohio, berangkat menuju Bandar Udara LaGuardia di sebelah utara Kota Queens. Tragedi itu bermula ketika pilot pesawat United salah memperkirakan titik koordinat lokasi dalam sistem navigasi. Secara otomatis, pesawat itu melintas di jalur penerbangan pesawat TWA.
Seorang penumpang, Stephen Baltz (11) yang menjadi saksi atas tebrakan tersebut menggambarkan situasi tersebut.
“Kejadian itu seperti gambar dalam buku cerita. Tiba-tiba terdengar sebuah ledakan dan tak lama kemudian pesawat mulai jatuh. Saya berpegangan di kursi. Para penumpang berteriak ketakutan, saat pesawat mulai menabrak.”
Ada 128 orang penumpang dalam kedua pesawat tersebut. Baltz menjadi satu-satunya penumpang selamat, namun ia meninggal pada keesokan harinya.
Pesawat TWA jatuh ke Miller Field, sebuah lapangan terbang militer di Pulau Staten, sedangkan pesawat United yang kehilangan sebagian sayap dan mesin bagian kanannya terjatuh di tengah-tengah pemukiman Park Slope di Brooklyn. Pesawat itu menabrak bangunan apartemen dan The Pillar of Church setelah nyaris menabrak bangunan St. Augustine’s Academy.
Ledakan pesawat tersebut menyebabkan puluhan bangunan lain ikut terbakar. Nyonya Robert Nevin yang sedang duduk di beranda atas apartemennya mengatakan, “ Atap apartemen runtuh dan saya bisa melihat langit.”
Enam orang meninggal saat pesawat itu jatuh menimpa apartemen. Korban meninggal tersebut di antaranya Wallace Lewis, seorang pengurus gereja berusia 90 tahun dan dua orang penjual pohon Natal yang berada dekat lokasi kejadian. Kado-kado natal yang dibawa penumpang pesawat berserakan di jalanan. Banyaknya lokasi kebakaran membuat upaya pemadaman berlangsung selama 72 jam. (Griska Laras/Magang)
(dka)