JAKARTA – Apakah Anda dapat mengingat kenangan Anda ketika masih kecil atau bayi? Hampir semua orang tidak dapat mengingatnya.
Hal tersebut bukan karena manusia tidak dapat menyimpan informasi saat masih kecil, tetapi pada usia itu otak manusia belum berfungsi untuk mengumpulkan informasi ke dalam pola saraf kompleks yang diketahui sebagai ingatan.
Anak kecil mampu mengingat fakta seperti siapa orang tua mereka, atau harus mengatakan “tolong” sebelum meminta sesuatu. Hal ini disebut ‘memori semantik’.
Sampai pada usia antara dua dan empat tahun, anak-anak akan kekurangan ‘memori episodik’ – yakni memori mengenai rincian kejadian tertentu. Kenangan semacam itu tersimpan di beberapa bagian permukaan otak, atau ‘korteks’.
Baca juga: Tahukah Anda, Seberapa Besar Alam Semesta?
Misalnya, memori suara diproses di korteks pendengaran, di sisi-sisi otak, sementara memori visual dikelola oleh korteks visual, di bagian belakang otak. Sebuah wilayah otak, yang disebut hippocampus, mengikat potongan-potongan memori tersebut.
“Jika korteks Anda seolah-olah adalah hamparan bunga, ada banyak bunga di bagian atas kepala Anda. Hippocampus, terselip rapi di tengah otak Anda, bertanggungjawab untuk menarik semuanya dan mengikatnya dalam buket,” kata Patricia Bauer, dari Emory University di Atlanta.
Baca juga: Burung Hantu Bisa Putar Kepala 270 Derajat, Ini Rahasianya
Jadi, mengapa anak-anak biasanya gagal merekam peristiwa tertentu sampai rentang usia dua hingga empat tahun? Menurut psikolog, Nora Newcombe, dari Temple University di Philadelphia, hal tersebut karena saat itulah hippocampus mulai mengikat fragmen informasi bersama.
Newcombe mengatakan, mungkin ada alasan tertentu untuk itu. Memori episodik mungkin tidak semestinya kompleks pada saat seorang anak baru saja belajar mengenai dunia.
“Saya pikir, tujuan utama dari dua tahun pertama seorang anak adalah untuk memperoleh pengetahuan semantik, dan dari sudut pandang tersebut, ingatan episodik bisa menjadi sebuah gangguan,” kata Newcombe dikutip dari Live Science.
(ahl)