CALIFORNIA – Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Kementerian Kehakiman, membatalkan kebijakan legalisasi ganja pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama. Meski demikian, Negara Bagian California tetap kukuh mengesahkan penjualan ganja terhitung sejak 1 Januari 2018.
BACA JUGA: Pemerintahan Trump Batalkan Legalisasi Ganja di Masa Obama
Legalisasi penjualan ganja untuk alasan rekreasional, tidak hanya untuk kepentingan medis, berdampak pada perekonomian negara bagian tersebut. Penjualan mariyuana, nama lain ganja, meningkat hingga tiga kali lipat di 134 tempat usaha yang berlisensi atau memiliki izin.
Gubernur California, Jerry Brown mengatakan, penjualan ganja dapat meningkatkan pendapatan negara bagiannya dari sektor pajak. Pria berusia 79 tahun itu memprediksi California akan meraup USD643 juta (setara Rp8,6 triliun) dari cukai ganja dalam jangka waktu satu tahun.
Estimasi sang gubernur itu dicantumkan dalam anggaran belanja negara bagian yang akan dimulai pada 1 Juli sesuai tahun fiskal. Angka perkiraan tersebut lebih kecil dari proyeksi pendapatan sebelumnya yang mencapai USD1 miliar (setara Rp13,4 triliun) dari cukai untuk ganja. Untuk sisa enam bulan mendatang, pendapatan dari pajak diperkirakan mencapai USD175 juta (setara Rp2,3 triliun).
“Jumlah dan waktu penerimaan yang dihasilkan dari pajak tersebut tidak pasti dan akan tergantung dari berbagai faktor termasuk peraturan daerah, harga ganja, dan perubahan konsumsi pada lingkungan yang legal,” tukas Gubernur Jerry Brown, mengutip dari KTLA, Kamis (11/1/2018).
Pendapat berbeda disampaikan oleh kelompok-kelompok yang mendukung legalisasi ganja. Mereka meragukan klaim tersebut dan meminta agar pemerintah Negara Bagian California untuk mengurangi pajak serta mengatur harga jual ganja di pasaran agar lebih terjangkau. Jika tidak, maka mereka yakin peredaran ganja di pasar gelap akan terus berkembang.
BACA JUGA: Supermarket Ganja Dibuka di California
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pengusaha Cannabis Los Angeles, Jerred Kiloh, mengeluhkan lambatnya proses pemberian izin usaha. Ia mengaku menerima ratusan permintaan penjualan ganja setiap hari di tokonya. Akan tetapi, ia terpaksa mengecewakan calon pembeli karena belum diizinkan menjual ganja kepada mereka yang belum mendapat persetujuan secara medis.
Melansir dari NBC News, setiap toko atau tempat usaha yang ingin menjual ganja harus mendapatkan izin akhir dari Badan Kontrol Cannabis California. Setelah itu mereka baru dapat menjual ganja kepada orang yang berusia 21 tahun ke atas. Asosiasi Pengusaha Cannabis mengatakan pihaknya sudah diberi tahu bahwa badan kontrol sudah siap menerima aplikasi. Akan tetapi, nyatanya izin baru bisa diberikan dalam waktu satu atau dua hari.
(war)